MEA Peluang Bisnis Travel, “Klinik Bisnis” Hadirkan Nugroho Henray Ekasaputra

KLINIK BISNIS. Nugroho Henray Ekasaputra ketika menjadi pembicara di Klinik Bisnis, Kamis (25/8) malam di Koffiestelsel, Jalan Dr. Sutomo No. 50 CC Pontianak. Iman Santoso-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kamis (25/8) malam, “Klinik Bisnis” kembali digelar di Koffiestelsel, Jalan Dr. Sutomo No. 50 CC Pontianak. Kali ini sebagai pembicara Nugroho Henray Ekasaputra, owner Pak Kasih Travel sekaligus Ketua DPD Asociations of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kalimantan Barat dan Dewan Pembina HIPMI Kalbar.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 20.00 tersebut dipandu oleh Alwa Rerizia dan mengangkat tema “Travel dan Pariwisata, Bidang Usaha Populer di Era MEA”. Nugroho yang malam itu hadir dengan tampilan santai kemeja kotak-kotak dan celana coklat tua memulai pemaparannya dengan pengalamannya mengelola bisnis travel.

Menurutnya dalam memulai bisnis seorang harus punya passion dan minat untuk usaha yang digelutinya.

“Karenanya dengan hal tersebutlah si pengusaha tersebut dapat bertahan menghadapi tantangan,” katanya.

Nugroho menjelaskan bahwa bisnis travel dan pariwisata memiliki masa depan yang cukup menjanjikan. Menurutnya Pontianak yang menjadi kota transit dan berbatasan langsung dengan Malaysia menjanjikan untuk mengembangkan bisnis pariwisatanya lebih jauh.

Selain itu ia mengatakan bahwa dengan meningkatnya ekonomi masyarakat, kebutuhan akan tour dan bisnis perjalanan akan terus meningkat.

“Masyarakat tidak cuma butuh memenuhi kebutuhan pokok saja, namun juga mencari pengalaman dan hiburan dengan perjalanan. Bisa untuk berwisata ataupun untuk keperluan bisnis dan pekerjaan,” paparnya.

Di era MEA ini, katanya berdampak pada semakin mudahnya melakukan perjalanan khususnya keluar negeri. Di Asia Tenggara contohnya, saat ini sudah berlaku bebas visa. Sehingga perjalanan untuk keperluan wisata antar negara di Asia Tenggara kini menjadi sangat mudah. Apalagi dengan peningkatan pembangunan infrastruktur yang semakin baik seperti adanya bandara internasional maupun akses ke titik-titik kunjungan pariwisata. (isa)