eQuator.co.id – Putussibau – RK. Bila sebelumnya madu alam dicampur gula, saat ini di Kapuas Hulu banyak pula ditemukan kerupuk yang tidak asli lagi. Rasanya tidak gurih, karena komposisi ikan sebagai bahan adonan utama sudah sangat sedikit.
Padahal Kapuas Hulu tidak hanya terkenal dengan madu dan kerupuk basah saja. Lantaran kaya akan ikan jenis air tawar, kabupaten ujung timur Kalbar ini banyak pengelolaan kerupuk kering pun. Sayangnya, oknum pelaku usaha kerupuk ikan skala rumah tangga (home industry) mulai mencapur bahan baku pembuatan dengan nasi. Sehingga rasanya tidak enak, layaknya kerupuk asli berbahan baku ikan dan tepung tapioka.
Suparni, pemilik warung di Kecamatan Putussibau Utara mengatakan, saat ini masyarakat kalau membeli kerupuk mesti teliti.
“Banyak kerupuk ikan yang sudah dicampur dengan nasi, lalu diberi penyedap rasa, tentu rasanya tidak enak,” katanya, Senin (22/8).
Menurut Suparni, ada beberapa merk kerupuk ikan bahan bakunya di campur nasi. Ini dia dengar langsung dari para pembuat kerupuk ikan.
Jika dilihat sepintas memang tak ada perbedaan antara kerupuk ikan asli dengan yang dioplos. Tetapi saat dicicipi akan sangat terasa perbedaannya.
“Sebetulnya ini merusak citra penjualan kerupuk ikan dari Kapuas Hulu. Ulah oknum tertentu pedagang lainnya terkena imbasnya,” ujarnya.
Suparni berharap dinas terkait melakukan pemeriksaan terhadap kerupuk ikan kering maupun kerupuk basah (temet). Jangan sampai produk tersebut menggunakan nasi, telur dan bahan-bahan lain sebagai campuran.
“Ada kerupuk basah yang dicampur telur dan soda. Kalau ini berbahaya bagi kesehatan, mesti ditindak,” pintanya.
Laporan: Andreas
Editor: Arman Hairiadi