eQuator.co.id – SINGKAWANG-RK. Sudah sekitar tiga tahun Nyanyang Setiadin, warga Garut, Jawa Barat mengadu nasib di Kalbar. Demi menghidupi anak dan istrinya, pria 39 tahun ini awalnya berkerja serabutan hingga akhirnya berdagang siomay dan dompet di Ngabang, Kabupaten Landak.
Namun, setiap menjelang Hari Kemerdekaan RI, dimanfaatkan Nyanyang untuk menambah rezeki. Bahkan momen 17 Agustus menjadi berkah tersendiri baginya dengan berjualan bendera merah putih dan umbul-umbul serta pernak pernik Hari Kemerdekaan RI lainnya di Kota Singkawang. Selama berjualan umbul-umbul dan bendera, ia bersama anak dan istrinya menyewa rumah kontrakan di Gang Ikhlas Jalan Kalimantan.
“Saya sudah tiga tahun berjualan bendera dan umbul-umbul, kebetulan saat ini mendekati momen HUT Kemerdekaan RI. Berdasarkan tahun sebelumnya, jualan bendera dan umbul-umbul lumayan juga hasilnya,” ujar Nyanyang Setiadin kepada Rakyat Kalbar, Jumat (29/7) ketika ditemui di Jalan Kalimantan, Singkawang.
Sambil menjaga barang dagangannya, Nyanyang menjelaskan, tahun sebelumnya ia mampu menjual sebanyak 10 kodi yang terdiri dari bendera dan umbul-umbul. Hanya saja untungnya tidaklah terlalu besar.
“Biasanya saya untung sekitar Rp5 ribu hingga Rp6 ribu per lembar, baik umbul-umbul atau bendera, ya lumayan lah. Kalau umbul-umbul dijual seharga Rp25 ribu dan bendera paling kecil ukuran 90 cm, saya jual Rp 25 ribu, kalau yang besar ukuran 180 cm harganya Rp60 ribu, namun masih bisa ditawar,” katanya.
“Kalau orang yang beli umbul-umbul biasanya lebih banyak, dan saya berjualan mulai pagi hingga menjelang sore, dan saya berjualan hingga malam apabila dua hari lagi mau 17 Agustus,” timpal Nyanyang.
Dijelaskan dia, Di luar berjualan bendera dan umbul-umbul, Nyanyang biasanya berdagang siomay dan dompet di Ngabang.
“Semua tergantung musim juga, ya pandai-pandailah untuk menghidupi anak dan istri,” katanya. (hen)