eQuator.co.id – Pontianak-RK. Kapolda Brigjen Pol Musyafak melalui Kabid Humas Kombes Pol Suhadi SW melansir kabar lama, namun tetap mengagetkan. Kalbar saat ini menjadi pemasok besar Narkoba di Indonesia.
Jakarta sudah tidak lagi dianggap aman bagi bandar besar. “Jadi pengiriman Narkoba yang ditengarai melalui Guangzhou—
Tiongkok, terbang langsung ke Malaysia. Kemudian masuk ke Indonesia melalui perbatasan darat dan laut Kalbar,” jelas Suhadi, kemarin.
Suhadi mengatakan, Kapolda mengaku kaget dengan peredaran Narkoba di perbatasan Indonesia-Malaysia. Pasalnya belum genap dua bulan menjabat, sejak akhir Mei 2016, polisi sudah menggagalkan 50 Kg Narkoba jenis sabu dan ekstasi berbagai jenis sebanyak 40 ribu butir yang akan masuk melalui perbatasan.
“Kapolda menyampaikan hal tersebut saat melakukan video conference dengan para Kapolres, Sabtu (23/7). Di daerah perbatasan ini sangat rawan dengan transnational crime, yang pertama penyelundupan narkotika serta gula rafinasi dan daging,” ujar Suhadi.
Memperketat masuknya orang dan barang ilegal itu, Polda menambah kamera pengawas atau CCTV di setiap Polsek perbatasan, seperti Entikong (Sanggau), Aruk (Sambas), Badau (Kapuas Hulu), Jagoi Babang (Bengkayang) dan Senaning (Sintang).
“CCTV ini nanti, terkoneksi langsung ke Polda Kalbar dan juga akan diteruskan hingga Mabes Polri,” jelas Suhadi.
Seluruh Kapolres di kawasan perbatasan juga diminta untuk menambah personil di polsek perbatasan,” Bahkan jika dibutuhkan, kita kirimkan satuan K9 (anjing pelacak) untuk membantu memburu pengedar Narkoba yang coba masuk ke Kalbar dari Malaysia,” katanya. (epy)