Cornelis Klaim Warga Miskin Turun 5,96 Persen

Dihadapan 33 Peserta SSDN PPRA LIV

Cinderamata. Rombongan SSDN PPRA LIV, Marsda TNI AU Beng Tardjani menyerahkan cinderamata kepada Gubernur Kalbar Cornelis usai pertemuan Peserta SSDN PPRA LIV di Balai Petitih dengan Gubernur Kalbar, Selasa (19/7). Isfiansyah-RK

eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. ‪Gubernur Kalbar Drs. Cornelis MH, menerima 33 peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) PPRA LIV Tahun 2016, Selasa (19/7) di balai petitih Kantor Gubernur Kalbar.
Menurut Kepala Rombongan SSDN PPRA LIV,  Marsda TNI AU  Ir. Beng Tardjani, MSc, Lemhannas RI memilih Kalbar untuk bisa mengetahui perkembangan pembangunan nasional khususnya bidang pariwisata. Sekaligus meminta masukan Gubernur terkait informasi potensi daerah.

“Sehingga menjadi bahan kajian peserta yang hadir,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Drs. Cornelis MH menjelaskan, Lemhannas merupakan suatu persiapan untuk mendidik kader-kader pemimpin bangsa. Ia menjelaskan, Kalbar letaknya strategis, karena berada di tengah-tengah.

“Kalbar ini selalu didatangi peserta-peserta Lemhannas.
Pada kesempatan itu, Cornelis memaparkan Pancasila sebagai dasar negara, masalah strategi pertahanan sampai pada perubahan iklim.

“Strategisnya Kalbar sehingga beberapa kali pesawat asing masuk wilayah Kalbar dan berhasil ditangkap,” jelasnya.
Sebagai Koordinator Gubernur Climate Forest (GCF), Cornelis menjelaskan bahwa pihaknya sangat intens mengantisipasi perubahan iklim dan efek rumah kaca. Bahkan sudah beberapa kali melakukan pertemuan internasional, di mana terakhir di Oslo dan Belanda.
“Untuk pembangunan fisik di Kalbar bisa dilihat bagaimana di lapangan, bahkan sampai pembangunan jalan paralel perbatasan,” katanya.
Cornelis mengklaim Jumlah penduduk miskin di Kalbar turun 5,96 persen. Walaupun dirinya sudah berhasil membangun secara fisik di Kalbar, namun untuk membangun mental masih harus kerja keras.
“Yang paling sulit bagi saya adalah merubah sikap mental, baik mental birokrasi maupun mental masyarakat. Kalau fisik luar biasa, baik infrastruktur dan pertanian termasuk cepat sawah,” ungkap Cornelis.
Untuk itu Cornelis meminta supaya hasil analisa peserta Lemhannas bisa disampaikan ke presiden. Kemudian menjadi bahan kajian perencanaan pembangunan ke depan oleh Pemprov Kalbar. (fie)