Sales Jangan Jual Obat Kepada Dokter

Ilustrasi NET

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Komisi IX DPR RI mendesak pemerintah untuk meyakinkan masyarakat serta memastikan ketersedian vaksin di pusat pelayanan kesehatan. Agar peredaran vaksin palsu tidak kembali terjadi.

“Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat, pastinya pemerintah harus menjamin ketersediaan vaksin tersebut,” ungkap dr. Karolin Margret Natasa, Anggota Komisi IX DPR RI, Minggu (17/7).

Legislator PDI Perjuangan Dapil Kalbar itu mengatakan, terjadinya kejahatan vaksin palsu, karena adanya peluang. Peluang tersebut terjadi, karena vaksinya tidak tersedia.

Pemerintah harus menjelaskan, kenapa vaksin itu tidak tersedia, ditributornya sering kosong.

“Apa karen izinnya susah, apa produksinya telambat atau terhambat. Kemudian bagaimana kita bisa mendapatkan jaminan vaksin itu tersedia,” tegas Karolin.

Tidak ada cara lain. Pemerintah harus mengevaluasi. Jika perlu, merevisi sistem pengawasan terhadap obat, yaitu vaksin. “Kalau kita lihat, modus operandinya itu kadang-kadang langsung ke dokter. Artinya dokter langsung menyediakan obat,” jelasnya.

Pemerintah harus keras dalam hal ini. Harus ada kemauan dari manajemen rumah sakit, mengawasi beredarnya penggunaan obat di rumah sakit.

“Tidak boleh lagi sales langsung ke dokter. Jaman sekarang, jangan lagi lah sales ketemu dokter. Ngapain sales ketemu dokter?” tegasnya.

Sebaiknya dokter itu tidak lagi atau mengurus jual-beli obat. Maka dari itu, Komisi IX DPR RI menilai pemerintah memang harus mengumumkan, di mana lokasi atau pelayanan kesehatan yang menggunakan vaksin palsu.

“Agar ada efek jera dan jangan ditutup-tutupi. Masyarakat juga harus berpikir, jangan beli obat seperti beli kacang goreng. Ditawarkan begitu saja, langsung percaya,” kata anggota DPR dua periode ini seraya mendesak Kementerian Kesehatan untuk melindungi masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, dr. Andy Jap memastikan di wilayah kerjanya tidak beredar vaksin palsu. Baik di sarana pelayanan rumah sakit pemerintah maupun swasta, serta di seluruh pelayanan kesehatan di Kalbar. Agustus nanti pemrintah akan memberikan imunisasi campak. Masyarakat jangan takut anak-anaknya diberikan vaksin palsu.

“Kita akan berikan informasi dan sosialisasi mengenai vaksin ini. Bahwa di Kalbar tidak ada vaksin palsu,” tegas Andy Jap.

Laporan: Isfiansyah

Editor: Hamka Saptono