Lelah, Ngantuk Istirahat Dulu

eQuator.co.id – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pontianak meminta masyarakat yang mudik lebaran Idul Fitri menggunakan sepeda motor atau mobil, mewaspadai titik-titik rawan kecelakaan lalu-lintas di jalur luar Kota Pontianak.

“Kita meminta masyarakat tetap waspada saat menempuh perjalanan mudik bersama keluarga. Ada beberapa titik rawan menuju luar kota di wilayah hukum Polresta Pontianak yang kerap kali terjadi kecelakaan,” kata Kompol Wahyu Jati Wibowo, Kasat Lantas Polresta Pontianak, Senin (4/7).

Berdasarkan analisa dan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya, terdapat dua jalan yang menjadi titik rawan kecelakaan. Jalan Trans Kalimantan, Sungai Ambawang, Kubu Raya dan Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara.

“Dua jalan menuju jalur ke Pantura dan Timur Kalbar inilah yang kerap terjadi kecelakaan. Sehingga masyarakat diharapkan berhati-hati dan tetap pada kecepatan standar, sesuai rambu-rambu jalan,” ujarnya.

Kasat Lantas menjelaskan, berdasarkan analisa dan evaluasi Polresta, kecelakaan yang banyak terjadi di dua titik rawan tersebut. Bahkan kerap kali mengakibatkan korban jiwa dan luka berat. “Rata-rata kalau di dua jalan itu (Trans Kalimantan dan Khatulistiwa), korbannya mengalami luka berat dan meninggal dunia,” tegas Kompol Wahyu.

Lanjutnya, mengenai penyebab kecelakaan yang dapat terjadi di dua titik rawan tersebut, disebabkan berbagai faktor. Diantaranya human error dan factor cuaca (hujan). Dimana untuk human eror sendiri, dikarenakan pengemudi mengantuk, melaju kencang dan menyalib kendaraan lain. Sedangkan faktor cuaca, di saat hujan deras jalanan menjadi licin.

“Namun yang dominan dari faktor kecelakaan adalah human error, yakni kelalaian pengemudi dan kesalahan dari pengendara sendiri, sehingga terjadinya kecelakaan,” jelas Kompol Wahyu.

“Kecelakaan itu terjadi, karena pelanggaran lalu-lintas,” sambungnya.

Saat mudik dan arus balik Idul Fitri, Kompol Wahyu meminta masyarakat tetap tertib dan taat aturan lalu-lintas. Hal ini tak hanya diingatkan kepada masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, melainkan para sopir angkutan umum. “Sebelum berpegian, dipastiakan kendaraan dalam keadaan stabil, normal dan tak ada kerusakan pada kendaraan. Sehingga kendaraan benar-benar laik jalan dan tak ada hambatan,” harapnya.

Mengantisipasi kecelakaan, Wahyu mengatakan, pengemudi kendaraan diharapkan dalam kondisi fit. Jika kelelahan atau mengantuk dalam perjalanan, diharapkan untuk beristirahat. “Silakan beristirahat di pos pelayanan. Di sana kami juga menyiapkan tempat untuk masyarakat beristirahat,” papar Kompol Wahyu.

 

Laporan: Achmad Mundzirin

Editor: Hamka Saptono