eQuator.co.id – Putussibau-RK. Kapuas Hulu, kabupaten paling ujung di Kalbar ini sedang krisis tenaga medis dan guru. Tidak tanggung-tanggung, kekurangannya mencapai 414 tenaga medis dan 2.796 guru.
“Kita berharap Pemerintah Pusat memerhatikan kebutuhan tenaga di bidang kesehatan dan pendidikan ini,” kata AM Nasir SH, Bupati Kapuas Hulu kepada wartawan, Rabu (29/6).
Politisi PPP ini mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mengisi kekurangan tenaga medis dan guru di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini. Lantaran penentuan formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sepenuhnya kewenangan pusat.
Nasir mengaku, kesulitan untuk mengangkat tenaga medis dan guru guna memenuhi kebutuhan tersebut, misalnya untuk mengangkat tenaga kontrak. Lantaran terbentur regulasi.
Kekurangan tenaga medis dan guru ini, kata Nasir, menjadi persoalan yang sangat serius dihadapi Kapuas Hulu yang memiliki wilayah yang cukup luas. “Selama ini kita sudah menempuh berbagai upaya untuk memperjuangkan CPNS khusus bidang kesehatan dan pendidikan, agar sesuai kebutuhan daerah. Tetapi belum membuahkan hasil,” ujarnya.
Olehkarenanya, Bupati dua periode ini berharap ada kebijakan khusus dari Pemerintah Pusat untuk Kapuas Hulu. Terutama untuk pemenuhan tenaga medis dan guru.
Nasir mengaku sudah mengusulkan ke Menteri Pendayagyaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) agar ada perlakuan khusus untuk kabupaten yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga, seperti Kapuas Hulu ini yang membutuhkan perhatian khusus sesuai program Nawacita Presiden Jokowi.
Bukan hanya sumberdaya manusia bidang kesehatan dan pendidikan yang sangat kurang, kata Nasir, fasilitas pendukung di dua sektor pembangunan ini juga kurang. Misalnya rumah dinas, sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang lainnya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kapuas Hulu, H Sarbani mengungkapkan, saat ini di Kapuas Hulu terdapat 689 tenaga medis, padahal yang dibutuhkan 1.103 tenaga medis. Artinya Kapuas Hulu kekurangan 414 tenaga medis.
Demikian pula di bidang pendidikan. Saat ini di Kapuas Hulu terdapat 2.838 guru, padahal yang dibutuhkan 5.634 guru. Artinya, Kapuas Hulu kekurangan 2. 796 guru. “Perhitungan kekurangan tersebut sesuai hitungan dari BKN (Badan Kepegawaian Negara) yang dihitung sesuai rasio yang ada,” ungkap Sarbani.
Namun kenyataannya, kata Sarbani, setiap ada penerimaan CPNS, usulan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas kepada Pemerintah Pusat tidak pernah dipenuhi. “Pemerintah Pusat tidak pernah menyetujui usulan kebutuhan pegawai yang kita sampaikan,” tutupnya. (dRe)