Messi dan Argentina Kembali Menangis

eQuator.co.id – NEW JERSEY – Lionel Messi dan Argentina masih terkena kutukan final. Untuk kali ketiga secara beruntun, La Albiceleste gagal di partai puncak turnamen mayor.

Harapan memupus dahaga gelar juara sejak 1993 pun kandas setelah di final Copa America Centenario 2016, Senin (27/6) pagi WIB, kalah dari Cile lewat adu penalti.

Ini seperti deja vu setelah pada tahun lalu, Tim Tango juga kalah dari Cile via adu penalti di ajang yang sama.

Argentina yang berhasil melaju ke partai final turnamen mayor dalam tiga tahun beruntun, tiga kali pula gagal juara. Pertama pada 2014 di final Piala Dunia 2014. Argentina kalah 0-1 dari Jerman. Kemudian di final Copa America 2015 kalah dari Cile lewat adu penalti, dan ketiga di final Copa America Centenario 2016 kembali kalah dari Cile, juga lewat adu penalti.

Ironisnya, Messi yang diyakini bisa membawa kejayaan bagi Argentina kali ini gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor penalti. Tendangannya melambung di atas mistar meski Claudio Bravo sudah salah antisipasi.

Messi sebagai penendang pertama diharapkan bisa menaikkan moral penendang lainnya. Tak pelak, kegagalan dia membuat sebagian algojo Argentina tampil dengan percaya diri yang kurang. Setelah Javier Mascherano dan Sergio Aguero sukses melaksanakan tugasnya, Lucas Biglia merasakan efek kegagalan Messi. Tendangannya mampu dibaca Claudio Bravo.

Francisco Silva sebagai penendang terakhir Cile berhasil melaksanakan tugasnya. Cile pun menang adu penalti 4-2 dan juara Copa America secara back to back.

Sebenarnya Argentina sempat di atas angin ketika penendang pertama, Arturo Vidal, gagal mengeksekusi penalti. Tendangannya mampu dibaca oleh Sergio Romero. Tapi, Messi sebagai penendang pertama justru gagal dan skenario pelatih Gerardo Martino pun berantakan.

Empat penendang Cile selanjutnya berhasil menunaikan tugasnya. Mereka adalah Nicolas Castillo, Charles Aranguiz, Jean Beausejour, dan Silva.

Adu penalti dilakukan setelah dalam waktu normal dan perpanjangan waktu, skor sama kuat 0-0. Ini juga menjadi ironi tersendiri bagi Argentina lantaran dalam laga sebelumnya di fase grup, mereka mampu menang 2-1 atas Cile. Tapi, Cile dan pelatihnya, Juan Antonio Pizzi, yang tertawa di akhir turnamen. Sementara Messi dan Argentina kembali menangis. (epr/JPNN)