eQuator.co.id – Pontianak-RK. Jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan saat ini masih sangat sedikit. Dari seluruh jumlah tenaga kerja di Kalbar, baru sekitar 20 persen yang terlindungi jaminan sosial.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pontianak, Muhyidin mengungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, bahwa jumlah total pekerja di Kalbar mencapai 2.127.000. Dari jumlah tersebut, 815.000 merupakan pekerja di sektor formal dan 1.300.000 non formal.
“Sementara jumlah tenaga kerja informal yang terlindungi jaminan sosial baru mencapai 197.431 Tenaga Kerja. Itu hanya sekitar 20 persen dari total pekerja yang ada di provinsi ini,” katanya, belum lama ini.
Namun begitu, Muhyidin tetap optimis bahwa tahun ini jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan akan mengalami peningkatan. Ditargetkan sebanyak 210.000 tenaga kerja.
“Potensinya cukup besar, salah satunya di sektor perkebunan. Dari data yang diperoleh BPJS Ketenagakerjaan tercatat ada sekitar 15 ribu tenaga kerja, terutama sektor perkebunan di Ketapang. Kemudian dukungan lainnya dilihat dari pertumbuhan keikutsertaan sebagai peserta,” pungkasnya..
Jika dibandingkan tahun 2015, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan baru mencapai 195 ribuan. Namun, baru disemester pertama tahun 2015 pertumbuhan peserta jaminan sosial sekitar 2.000 tenaga kerja.
“Saya cukup optimis karena potensi sangat banyak seperti tenaga kerja di perkebunan dan buruh harian lepas,” jelasnya.
Optimisme itu, lanjut Muhyidin juga didorong oleh faktor penunjang, yakni adanya kerjasama yang telah dibuat BPJS Ketenagakerjaan dengan Pemprov Kalbar serta SPKD terkait. Salah satu kegiatannya memberikan edukasi, sosialisasi dan koordinasi baik dengan pemerintah daerah maupun perusahaan terkait melalui Cabang BPJS Ketenagakerjaan di beberapa daerah. (fik)