Hari Anti Narkotika Internasional, BNNP Doktrin Jauhi Narkoba

Ilustrasi.NET

 eQuator.co.id – Pontianak-RK. Berbeda dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) di sejumlah daerah di Nusantara, BNN Provinsi Kalbar memilih menggelar Pagelaran Seni Budaya dan Buka Puasa Bersama memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI).

Mengusung tema ‘Lindungi Diri dan Lingkungan dari Ancaman Narkoba’, BNNP Kalbar mengundang 1.000 anak panti asuhan dan warga Kota Pontianak, berbuka puasa bersama di Masjid Raya Mujahidin, Minggu (26/6).

Kegiatan ini digelar, untuk mendoktrin warga supaya menjauhi Narkoba. Acara tersebut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Diantaranya, Polda Kalbar, Kodam XII/Tanjungpura, Perwakilan Gubernur dan BNN kabupaten/kota se Kalbar.

Narkotika dianggap sebagai kejahatan serius, terorganisir dan bersifat lintas negara. Dapat menimpa seluruh lapisan masyarakat. Sehingga dinilai akan mendatangkan kerugian yang sangat besar, terutama aspek kesehatan, sosial dan keamanan.

“Kejahatan ini dapat menyebabkan hilangnya generasi bangsa (lost generation), sebagai cikal bakal penerus pembangunan negeri ini,” ucap Kombes Pol H Dani M Dharmawan, Kepala BNNP Kalbar di Masjid Mujahidin Pontianak, kemarin petang.

Menurut Kombes Pol Dani, masyarakat dunia sudah melakukan berbagai upaya, mencegah penyalahgunaan serta memberantas peredaran gelap Narkoba. Bahkan United Nations Office on Drugs Crime (UNODC) telah membuat program membersihkan dunia dari Narkotika.

“Tapi ancaman Narkotika tak dapat sepenuhnya teratasi. Bahkan terkesan menjadi pelik bagi negara-negara di seantero dunia. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama melawan Narkoba,” tegasnya.

Kombes Pol Dani menyampaikan, lantaran prihatin dengan maraknya Narkotika, sebagai wujud kepedulian, ditetapkanlah tanggal 26 Juni sebagai Hari Anti Narkotika Internasional.

“Hari ini (kemarin) diperingati sebagai kesepakatan bersama negara-negara anggota untuk mewujudkan masyarakat dunia yang bebas dari penyalahgunaan Narkotika,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Kombes Pol Dani mengungkapkan, Kepala BNN Budi Wasseso mengatakan, Indonesia memaknai HANI sebagai momentum untuk kembali mengingatkan masyarakat, bahwa Narkotika masih menjadi momok yang memalukan bagi negara ini.

“BNN sebagai leading sector dalam penanganan permasalahasan Narkotika di Indonesia, telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan, serta peredaran gelap Narkoba (P4GN) dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat,” kata Kombes Pol Dani.

Dia menabahkan, khusus HANI 2016, BNN bersama BNN Provinsi dan BNN kabupaten/kota akan menggandeng elemen masyarakat, melaksanakan serangkaian kegiatan kampanye ‘Stop Narkoba’ dan memberikan edukasi melalui P4GN.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo menginstruksikan semua instansi pemerintah untuk memberantas Narkoba. Dia menegaskan, ego sektoral dalam pemberantasan Narkoba mesti dihilangkan.

“Kita kejar, hajar, tangkap (bandar Narkoba). Baik sedang, kecil, besar,” pinta Jokowi saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2016 di Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (26/6) dilansir JPNN (Group Rakyat Kalbar).

Jokowi menambahkan, BNN, Polri, kementerian, lembaga pemerintah maupun LSM, harus bersama-sama melawan Narkoba. Jaringan sosial harus dikuatkan. Mantan gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, kelicikan bandar Narkoba harus dikalahkan.

“Buat langkah progresif untuk mengalahkan kelicikan pengedar Narkoba,” tegas Jokowi.

Laporan: Deska Irnansyafara

Editor: Hamka Saptono