eQuator – ANGGOTA DPRD Provinsi Kalbar, H. Ujang Sukandar, SP, MM kembali turun ke daerah pemilihannya pada kesempatan reses terakhir tahun 2015. Seperti pada reses sebelumnya, lokasi pertemuan reses Ujang selalu dipadati konstituennya. Tak tanggung-tanggung, wakil rakyat yang duduk di Komisi II DPRD Kalbar ini juga rela mengelontorkan kantong pribadi untuk memberikan bantuan kepada konstituennya di setiap pertemuan reses.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan Kalbar 2 (Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Mempawah) ini begitu familiar, dekat dengan masyarakat. Selain memiliki kemampuan dan pengalaman yang mumpuni, kejujuran, loyalitas dan kepeduliannya kepada masyarakat lah yang menghantarnya ke gedung parlemen Kalbar periode 2014-2019.
Sikap yang low profil telah menempatkan pria kelahiran 8 April 1971 ini meraih suara terbanyak ke 7 dari 65 wakil rakyat di parlemen Kalbar. Bahkan, untuk daerah pemilihan Kalbar 2, Ujang berada di peringkat pertama dengan memperoleh 23.692 suara.
Menurut Ujang, kepercayaan yang begitu besar dari masyarakat terhadap dirinya harus dibalas dengan kerja nyata. “Kepercayaan masyarakat ini sangat mahal. Harus dijaga dan dibalas dengan kerja nyata. Salah satunya turun ke masyarakat untuk menampung keluhan dan keinginan masyarakat. Bagi saya, aspirasi masyarakat wajin saya perjuangkan,” ujar Ujang.
Hasil Reses Tanggal 20 Oktober 2015
Lokasi : Desa Padang Tikar Satu, Kecamatan Batu Ampar, Kubu Raya
Tempat pertemuan : Gedung Serbaguna Desa
Dihadiri : Camat Batu Ampar, Kades Padang Tikar Satu, Kades Sei Jawi, Kades
Padang Tikar Dua, Kades Tasik Malaya, beberapa tokoh masyarakat dan BPD Desa Padang Tikar Satu, Kelompok Nelayan dan Kelompok Tani
Poin-poin yang disampaikan masyarakat:
- Petani kelapa mengalami penurunan hasil karena masuknya air asin saat pasang di musim kemarau. Mereka mengharapkan adanya tanggul banjir di wilayah perkebunan kelapa tersebut.
- Kelompok tani perkebunan kelapa dalam penghasil kopra belum tersentuh program-progam pemerintah daerah. Terutama sarana pupuk dan insectisida untuk penanggulangan hama.
- Para Kepala Desa mengharapkan porsi pembangunan infrastruktur di wilayahnya dapat ditingkatkan mengingat banyak jalan-jalan lingkungan dan jembatan yang kondisinya masih sangat memprihatinkan.
- Para tokoh masyarakat dari beberapa desa berharap dibangun pengeboran air tanah untuk mendapatkan air layak konsumsi. Karena kondisi saat ini masyarakat sangat sulit mendapatkan air bersih dan bahkan terpaksa mengkonsumsi air merah (air hutan).
Hasil Reses Tanggal 21 Oktober 2015
Lokasi : Desa Muara Tiga dan Desa Sei Kerawang, Kubu Raya
Dihadiri : Para kepala dusun, tokoh masyarakat, petani dan nelayan
Poin-poin yang disampaikan masyarakat:
- Sarana penerangan. Masyarakat berharap kepemimpinan Bupati Rusman Ali dapat merealisasikan keinginan masyarakat.
- Petani membutuhkan pembangunan irigasi dan pintu-pintu air serta perluasan areal cetak sawah seluas 500 hektar.
- Petani masih membutuhkan alat dan mesin pertanian berupa perontok padi.
- Pelabuhan Sei Kerawang perlu perbaikan karena kondisinya sudah memprihatinkan.
- Perluasan jalan akses dari Pelabuhan Sei Kerawang mengingat jalan tersebut merupakan jalan poros tiga desa. Yakni Desa Sei Kerawang, Sumber Agung dan Desa Muara Tiga
Hasil Reses Tanggal 23 Oktober 2015
Lokasi : Desa Arang Limbung, Kubu Raya
Dihadiri : Babinsa mewakili Danramil, para kepala dusun dan RT setempat,
Kelompok wanita tani, tokoh tani dan tokoh masyarakat.
Aspirasi masyarakat:
- Masyarakat sekitar Jalan Wonodadi I mengeluhkan penyumbatan pada saluran saluran parit tersier. Sudah lama tidak dilakukan kegiatan normalisasi saluran tersebut.
- Pemerataan pembangunan infrastruktur jalan lingkungan dan jembatan agar tidak ada kecemburuan sosial di lapisan masyarakat.
- Para petani masih mengharapkan bantuan sarana pertanian berupa alat perontok padi guna mempercepat proses panen. Saat ini kualitas padi rendah karena sering terjadi penumpukan dan lama menunggu giliran merontok padi. Diharapkan dinas terkait dpt memberikan solusi yang tepat untuk masalah ini.
Narasi dan foto: Samsul Arifin