eQuator.co.id – Louisville-RK. Mulai kemarin, proses pemakaman Muhammad Ali dimulai. Pihak keluarga mengungkapkan, semua acara yang disusun sesuai dengan kehendak almarhum. Sebab, detail pemakaman itu sudah dirancang Ali sepuluh tahun lalu. Semuanya dijelaskan secara terperinci. Saking banyaknya, dokumen berisi penjelasan itu ketika ditumpuk menjadi sangat tebal. Akhirnya, Ali, keluarga, dan orang terdekatnya menyebutnya sebagai The Book.
Proses diawali dengan salat jenazah. Keluarga, teman dekat, atau warga umum yang beragama Islam boleh mengikutinya. Acara salat jenazah akan dipimpin imam Zaid Shakir, salah seorang pendiri Zaytuna College di Berkeley, California. Prosesi yang diperkirakan berlangsung selama setengah jam itu akan dilaksanakan di Freedom Hall, lokasi yang sangat berkesan bagi Ali karena di situlah Ali berhasil mengalahkan Willi Besmanoff pada 29 November 1961.
Petinju bernama asli Cassius Clay itu memang menginginkan pemakaman yang sejalan dengan keyakinannya sebagai seorang muslim. ”Pesan yang tampak dalam proses ini bukan keinginan kami, tapi beliau,” kata Timothy Gianotti, sahabat Ali yang membantu menyusun The Book. ”Cinta, kerendahan hati, dan kebersamaan dalam lintas keyakinan yang akan kita rasakan selama dua hari ini merupakan pesan terakhirnya kepada manusia,” lanjutnya.
Hari ini ada acara penghormatan terakhir bagi mereka yang beragama lain di KFC Yum! Center sekitar pukul 2 siang atau setelah salat Jumat. Tokoh-tokoh besar seperti mantan Presiden AS Bill Clinton, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan komedian Billy Crystal dijadwalkan hadir. Aktor Will Smith dan mantan petinju kelas berat Lennox Lewis bakal menjadi pengusung jenazah.
Namun, paginya, sebelum ke KFC Yum! Center, jenazah Ali dibawa berkeliling tempat-tempat yang bersejarah baginya di Louisville. Misalnya, rumah masa kecilnya, Ali Center, Center for African American Heritage, dan Muhammad Ali Boulevard. Nanti Ali dimakamkan di Cave Hill, lokasi yang sama dengan kuburan Kolonel Sanders, pendiri KFC.
Sayang, ada saja pihak yang berusaha memanfaatkan momen untuk mengenang Ali itu. Pihak keluarga membagikan 15 ribu tiket gratis untuk upacara penghormatan di KFC Yum! Center. Tiket dibagikan Rabu lalu (8/6), tapi antrean di depan KFC Yum! Center mengular sejak Selasa malam (7/6). Pembagian tiket memang didasarkan pada siapa yang cepat dapat.
Hanya dalam waktu sejam, seluruh tiket habis. Istri Muhammad Ali, Lonnie Ali, sempat tertawa dan berkata kepada orang-orang di antrean bahwa suaminyalah yang merancang semua prosesi itu saat hidup dulu dan dia menikmati setiap detiknya.
Beberapa jam setelahnya, beberapa tiket gratis itu dijual secara online. Bob Gunnell, juru bicara pihak keluarga, mengecam hal tersebut dan menyebut itu tindakan tercela. Dia memperingatkan bahwa otoritas yang berwenang telah mengamati promosi penjualan tiket itu secara online dan akan memproses pihak yang bersalah.
”Ini menyedihkan mengetahui beberapa orang mencoba mendapatkan keuntungan dari prosesi untuk merayakan perjalanan hidup Muhammad Ali,” ujar Gunnell.
Dia meminta orang yang berupaya membeli tiket yang dijual secara online tersebut berhenti dan mengurungkan niatnya. ”Muhammad Ali ingin ini menjadi acara yang gratis, acara yang terbuka untuk siapa saja,” tambahnya.
Setakat ini, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan berada di Louisville. Ia mengabarkan, sudah banyak pelayat yang mendatangi gedung Muhammad Ali Center. Padahal, jenazah penyandang tiga kali juara dunia tinju kelas berat itu tidak disemayamkan di Muhammad Ali Center.
Dahlan melalui sebuah video dari depan Muhammad Ali Center, Kamis (9/5) sore waktu setempat mengatakan, warga terus berdatangan guna memberi penghormatan terakhir. “Di sini sudah banyak pelayat yang datang meskipun jenazahnya tidak di gedung ini. Mereka meletakkan foto-foto dan karangan bunga dan segala macam tanda mata untuk beliau,” ujarnya.
Menurutnya, pada Kamis siang telah digelar salat jenazah di sebuah convention center yang dihadiri 14 ribu jemaah. Imam salatnya adalah Louis Farrakhan, tokoh Islam terkemuka di Amerika Serikat.
Tokoh kondang dunia pun ikut dalam salat jenazah itu. Antara lain Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan Raja Yordania Abdullah II bin Hussein.
Namun, kata Dahlan, ada sedikit kontroversi di kalangan umat Islam terkait prosesi pemakaman petinju yang dikenal memiliki style menari bagai kupu-kupu dan menyengat bagai lebah itu. Yakni pemakaman yang baru digelar sepekan setelah pemilik nama lahir Cassius Marcellus Clay itu wafat.
“Misalnya, mengapa upacara ini dilakukan setelah seminggu setelah Muhammad Ali meninggal Jumat pekan lalu dan tidak langsung dimakamkan sebagaimana ajaran Islam. Tapi Muhammad Ali memang sudah milik kalangan luas dan negara ini adalah negara yang sangat campur aduk penganut agamanya,” terang Dahlan.
Akhirnya, keluarga Ali memutuskan mengikuti keinginan masyarakat luas di AS bahwa harus ada prosesi untuk menghormati sang legenda. Acara puncak pun akan diadakan Jumat (10/6) waktu setempat.
“Besok pagi (Jumat malam WIB) akan ada acara sangat besar, karena akan ada prosesi jenazah dari tempat salat tadi menuju ke tempat penghormatan terakhir (KFC Yum! Center) yang kapasitasnya di 22 ribu orang,” kata Dahlan.
Mantan Presiden AS Bill Clinton dan juga tokoh-tokoh dunia lainnya juga akan hadir dalam pemakaman Ali. Jenazah Ali akan dibawa melewati jalan-jalan utama Kota Louisville. “Sehingga besok akan ada banyak jalan utama di kota ini yang akan ditutup,” tutur Dahlan. (Jawa Pos/JPNN/JPG)