Posisi Ketum Partai Golkar Jangan Dijadikan Sambilan

Setnov Diwanti-Wanti

Foto: Setya Novanto

eQuator.co.id – Jakarta-RK. Ketua Dewan Pakar DPP Partai Gokar, Agung Laksnono meminta Ketua Umum DPP Partai Golkar terpilih, Setya Novanto untuk bekerja secara All Out untuk mengembalikan kejayaan partai Golkar.

“Novanto harus full time menjalankan tugasnya sebagai Ketua Umum, karena itu yang beliau janjikan, yakni mewakafkan dirinya dan seluruh waktunya untuk kejayaan partai Golkar,” kata Agung di Jakarta, Jumat (3/6).

Seperti diketahui, saat melakukan pendaftaran sebagai bakal Calon Ketua Umum dalam Munaslub di Bali, Novanto didampingi istrinya menyatakan mengaku sudah mendapat restu dari keluarga terutama istri tercinta untuk maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Karena itu Novanto mengaku siap untuk Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar 15 Mei 2016.

“Istri saya sudah wakafkan saya untuk Partai Golkar dan saya direstui sama keluarga untuk bisa memberikan kontribusi jiwa saya kepada Golkar. Mudah-mudahan semua yang dapat restu dari istri bisa memberikan kepentingan positif bagi Golkar,” kata Novanto, Rabu (4/5) lalu.

Sementara istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor sendiri mengatakan keluarga tidak keberatan Novanto maju sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar. Menurut dia, keluarga memaklumi kalau waktu Novanto nanti berkurang jika terpilih memimpin partai berlambang pohon beringin itu.

“Alhamdulillah kami keluarga ikhlas mewakafkan Bapak agar memberikan waktunya untuk Partai Golkar demi kejayaan Partai Golkar,” jelasnya.

Oleh karena itu, Agung meminta Novanto menjalankan tugasnya seperti yang sudah dijanjikan dan tidak menjadikan posisi ketua Umum partai Golkar sebagai jabatan sambilan.

“Bagaimana mau bagus partai Golkar kalau dijadikan sambilan, sedangkan Golkar saat ini perlu perhatian yang super khusus agar kembali berjaya. Jadi pak Nov harus fokus,” harapnya.

Jika Novanto bisa fokus mengurus Partai Golkar, Paknov bisa menjadi lokomotif partai agar bisa berlari kencang dan meraih kemenangan di pilkada 2017, 2018 dan Pileg serta Pilpres 2019.

“Selain itu tolong agar semangat rekonsiliasi tidak di Jakarta saja tapi sampai ke daerah, maka Pak Nov  harus terus turun ke bawah,” jelasnya.

Terkait susunan kepengurusan DPP Partai Golkar yang menimbulkan protes dari kader internal partai, Mantan Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ini menilai komposisi kepengurusan sudah baik dan mencerminkan rekonsiliasi.

“Meskipun tidak memuaskan semuanya, tapi saya menilai sudah memenuhi semangat rekonsilias,” tegasnya.

Agung menuturkan, saat ini sikap Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 menerima kepengurusan yang baru dengan berbagai kekurangan dan kelebihannya.

“Walau saya akui masih ada yang kurang puas, namun kami sadar bahwa target kita adalah mewujudkan visi Indonesia sejahtera 2045  yang sasaran untamanya adalah mensejakterakan masyarakat Indonesia yang berkeadilan dan merata.” (rmol)