Walau Dipaksa, Pedagang Jalan Asahan Tetap Akan Bertahan

Pedagang: Kami Hanya Orang Kecil

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Usai didemo puluhan pedagang di Jalan Asahan Pasar Tengah sore harinya Disperindagkop dan UMKM Kota Pontianak langsung membongkar pagar yang dipasangnya. Para pedagang pun memastikan akan tetap bertahan berjualan dan tidak akan pindah ke lokasi sementara di Jalan Barito, walaupun Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memaksa.

“Walaupun harus dipaksa, kami juga manusia, maka dari itu kami akan tetap bertahan,” kata Heni yang mewakili 106 pedagang di Jalan Asahan kepada Rakyat Kalbar, Kamis (2/6).

Menurut Heni, ratusan pedagang yang ada di Jalan Asahan bukan lah orang kaya yang berpenghasilan besar. Mereka berjualan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Itu saja, kata Heni, mereka sudah bersyukur. “Jangan salahkan kami. Kami hanya orang kecil,”ujarnya sedih.

Diceritakan penjual sepatu dan pakaian ini tahun 2013, Jalan Asahan sudah dibangun pemerintah. Selama empat bulan para pedagang mengosongkan jalanan tersebut. Kemudian pada 2015 dipindahkan ke tengah jalan, tepatnya di bulan Ramadan juga. Namun kini mereka diminta mengosongkan tempat itu lagi, dengan alasan tak bisa memasukan bahan material pembangunan. “Sekarang kami disuruh pindah ke Barito, sementara di Barito belum jadi tempatnya. Selain itu pula ini akan mematikan kami para pedagang jika berpindah-pindah tempat,” katanya.

Para pedagang bukannya tidak mendukung upaya Pemkot menata Pasar Tengah. Hanya saja, mereka Pemkot juga harus komitmen, yang menyatakan pedagang Asahan tidak akan diganggu gugat. “Jika di bulan Ramadan ini kami dipindah, kami tak akan melakukannya, biar harus bagaimana pun kami tetap akan bertahan. Karena hanya di hari Ramadan puncak kami mencari rezeki,” ujarnya.

“Tolong mengerti keadaan kami. Bagaimana pun kami sangat sedih dan kecewa jika sampai dipindahkan. Makanya kami tetap bertahan, bukan melawan pemerintah. Tetapi kami rakyat kecil cuma minta pengertian pemerintah,” timpal Heni. (Zrn)