Gudang Prestasi dan Inovasi, Pontianak Sasaran Studi Banding

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menerima cenderamata dari Ketua rombongan peserta Diklatpim III LAN, Rabu (1/6) pagi di ruang kerja Wali Kota. Gusnadi-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Terbanyak melakukan inovasi se Indonesia, membuat Kota Potianak semakin dilirik berbagai daerah bahkan oleh Pemerintah Pusat. Rabu (1/6) pagi, 20 peserta pendidikan dan latihan kepemimpinan (Diklatpim) III Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI studi banding ke Kota Pontianak.

“Kota Pontianak kita pilih karena sebagai best practice lantaran banyak meraih prestasi. Selain itu, inovasi-inovasi yang dicetak Pontianak sangat update dan relevan dengan inovasi-inovasi yang akan dikembangkan peserta Diklat,” ujar Yusuf Gunawan, pimpinan rombongan Pusdiklat RI usai menggelar pertemuan dengan Wali Kota Pontianak, H. Sutarmidji SH MHum di ruang kerja Wali Kota.

Menurut Yusuf, wajar Kota Pontianak kerap menyandang berbagai penghargaan di tingkat pusat atas inovasi yang dilakukannya.“Jadi ketika Pontianak mendapat penghargaan terbaik dalam pelayanan publik, inilah yang nanti bisa menjadikan sebuah inspirasi bagi peserta Diklat untuk melakukan inovasi di tempatnya masing-masing,” lugasnya.

Dia berharap dengan studi banding ini peserta Diklat memperoleh inspirasi untuk menciptakan inovasi-inovasi sehingga bisa diterapkan di instansinya masing-masing. “Apa yang disampaikan Pak Wali betul-betul diharapkan bisa menginspirasi peserta Diklat berinovasi di instansinya masing-masing,” tutur Yusuf.

Di tempat sama, Sutarmidji menyatakan, kedatangan rombongan dari pusat ini merupakan nilai plus bagi di jajaran Pemkot Pontianak. Pihaknya akan selalu membuka tangan bagi siapapun yang ingin menerapkan inovasi Pemkot di daerah lain. “Informasi yang saya sampaikan, itulah apa adanya Kota Pontianak. Mungkin, kita juga akan berkunjung ke daerah lainnya untuk melakukan studi banding dalam rangka mensinergikan hal-hal atau urusan yang sama,” katanya.

Menurut  Midji keterbukaan informasi publik penting bagi kemajuan suatu daerah. Makanya, Pemkot sudah sejak lama menerapkannya, salah satunya bedah APBD secara terbuka. Bedah APBD ini rutin setiap tahun sebelum dibahas dibawa ke legislatif. “Kalau daerah lainnya baru-baru ini ada yang menggelar Festival APBD, kita sejak lima atau enam tahun lalu sudah melakukan hal serupa dengan menggelar bedah APBD yang melibatkan masyarakat, stakeholder, akademisi dan pihak-pihak lainnya,” paparnya.

Keterbukaan informasi publik juga diterapkan Pemkot terkait dana bantuan sosial (Bansos) yang setiap tahunnya diumumkan di media cetak.“Sehingga diketahui siapa saja penerimanya, jumlah bantuan, apakah sudah menyerahkan laporan SPJ-nya, semua dibeberkan secara terbuka,” demikian Midji.

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi