Banjir Kabupaten Mempawah

Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Galih Wicaksono bersama Danramil Mempawah Hilir Kapten Bambang Rusdiyanto beserta tim medis menyerahkan bantuan untuk korban banjir di wilayah kerjanya, Jumat (20/5). ARI SANDY

eQuator.co.id – Mempawah-RK. Banjir masih melanda di berbagai kecamatan Kabupaten Mempawah. Air juga masih menggenangi rumah warga. Gatal-gatal, sakit perut, buang air besar (BAB) dan penyakit kulit lainnya diderita warga.

Di RT18/RW9 Dusun Sebukit Rama, Mempawah Hilir, Mahlimah, nenek berusia 106 tahun yang juga menjadi korban banjir, tak bisa berbuat banyak. Kesehatannya semakin memburuk dan memprihatinkan akibat banjir. Bukan hanya rumahnya yang digenangi air, berbagai penyakit akibat banjir juga diderita Mahlimah.

“Kita juga mendapatkan laporan dari warga, bahwa anak-anak mereka buang-buang air. Laporan ini langsung kita sampaikan kepada petugas kesehatan yang berjaga di pos banjir,” ungkap Arfandi, Kepala Desa Pasir, Kecamatan Memapwah Hilir, Jumat (20/5).

Hingga kemarin, tinggi air masih mencapai satu meter di Kecamatan Mempawah Hilir dan Mempawah Timur. Aktifitas warga belum berjalan lancar. Ada 30 kepala keluarga yang dilaporkan mengungsi, karena rumahnya terendam banjir. Mereka menetap di posko yang telah disiapkan instansi terkait maupun TNI dan Polri.

“Kendala kita saat ini, pengungsi terpecah-pecah, tidak di satu tempat, seperti tenda-tenda evakuasi. Itulah yang menyulitkan kita untuk mendata jumlah korban,” ungkap Arfandi.

Warga RT 10/RW, Desa Suap, Mempawah Timur, Naun mengatakan, tetangganya mengalami bengkak-bengkak pada wajah. Penyakit itu belum diketahui penyebabnya.

“Nama ibu itu Ani, umurnya 70 tahun. Belum tahu gara-gara apa mukanya bengkak-bengkak. Si ibu juga belum ditangani petugas medis,” ungkap Naun.

Laporan: Ary Sandi

Editor: Hamka Saptono