Mardhiyah: Owner Liawara, Produk Kerajinan dan Kuliner

Usaha Kerajinan Tangan, Industri Pengolahan serta Pengemasan Pangan

Mardhiyah

eQuator.co.id – Mardhiyah, perempuan kelahiran Pontianak, 5 Agustus 1978 silam ini mendirikan Liawara sejak 2015.

Liawara merupakan brand untuk produk-produk usaha kerajinan tangan berupa sulaman motif Pontianak, industri pengolahan dan pengemasan pangan. Dengan produk amplang ikan tenggiri, gula aren dan jahe merah aren.

Usaha yang dirintis oleh ibu tiga anak ini berpusat di Jalan Gusti Hamzah, Gang Nur 2 Dalam, Nomor 18.

Seperti apa usaha yang dijalani alumni Sekolah Menengah Atas (SMA) yang kini aktif di Himpunan Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (HIMPU) Kota Pontianak ini? Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;

+Bisa Anda ceritakan apa motivasi awalnya terjun ke dunia usaha?

-Motivasi awalnya, sejak gadis saya memang sudah berjualan kue-kue untuk membantu orangtua. Seperti jual kue cake pandan, bakwan, kue kap dan lain-lain yang dititipkan di sejumlah warung.

Setelah saya menikah, berlanjut coba buka usaha kios kecil. Dengan usaha depot air minum air hexagonal dan jual pulsa. Usaha ini dibuka mulai 2009 sampai 2013.

Itulah awalnya. Setelah itu saya sering ikut pelatihan wirausaha sehingga menginspirasi saya untuk mencoba usaha yang lain. Akhirnya coba fokus pada kerajinan tangan berupa sulaman Pontianak dan industri serta pengemasan pangan berupa amplang ikan tenggiri, gula semut aren dan jahe merah aren.

+Apakah ada maksud atau makna tertentu dari brand Anda?

-Liawara itu singkatan dari nama-nama anak saya, Lia, Wawa dan Rafi.

+Untuk kerajinan tangan, seperti apa contohnya?

-Untuk sulaman bisa berupa tas dompet, sarung, selimut, tempat tissue dan lain-lain.

+Saat ini dimana Anda memasarkan produk-produk tersebut?

-Untuk pemasaran sekarang pada pusat oleh-oleh. Di antaranya, PSP, Lagita Cake, ruang tunggu keberangkatan Bandara Supadio. Yaitu di toko Pandan Wangi. Insya Allah, dalam waktu dekat akan masuk di Indogrosir yaitu grupnya Indomaret.

+Apa yang menurut Anda, kalau produk yang Anda jual ini berbeda dengan produk-produk kebanyakan?

-Kalau amplang sendiri karena lebih lebih gurih dan renyah serta lebih terasa ikannya. Kalau gula semut aren, karena untuk kesehatan yaitu untuk penderita diabetes dan kolesterol. Sama juga dengan jahe merah aren.

Sedangkan untuk sulaman, karena pertama di Pontianak dengan ciri khasnya untuk mengangkat motif-motif khas Kalbar. Yang terdiri dari tiga etnis yaitu Dayak, Melayu dan Tionghoa. Untuk pemesanan bisa lewat WA di nomor: +62 813-4561-4058. Namun kami tidak menyediakan jasa pesan antar.

+Selama menjalani usaha ini, apa kendala yang Anda hadapi?

-Untuk saat ini kendalanya lebih kepada modal, stok serta SDM. Karena untuk sulaman, saya cuma ada karyawan lepas sehingga cukup susah jika ada yang pesan. Karena pengerjaan yang cukup memakan waktu. Sedangkan amplang dan lainnya juga hanya ada satu karyawan.

+Berapa rata-rata omzet yang Anda hasilkan per bulan?

-Rp15 juta per bulan.

Reporter: Fikri Akbar

Redaktur: Andry Soe