eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Banjir yang menerjang beberapa wilayah di Kalbar dinilai tidak terlalu berdampak pada sektor pertanian.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Hazairin mengatakan banjir yang dikarenakan curah hujan beberapa hari ini melanda yang bukan daerah sentra pertanian padi. “Jadi relatif sedikit dampaknya di sektor pertanian,” katanya kepada Rakyat Kalbar, Senin (16/5).
Menurutnya jika banjir terjadi di Kabupaten Sambas, seperti Tebas, Pemangkat, atau Selakau, baru resikonya tinggi untuk sektor pertanian.”Sambas itukan hampir 300 ribu ton targetnya untuk produksinya,” ujarnya.
Sementara itu, jika di Kubu Raya daerah yang banjir merupakan daerah pasang surut. Kalau air pasang berisiko, tapi cuma karena curah hujan tidak akan berdampak. “Sebenarnya masuk Mei ini sudah mulai memasuki musim kering, namun karena curah hujan cukup tinggi masih ada yang yang masih menanam,” ujarnya.
Namun menurut Hazairin, Mei sudah rawan kering. Seperti tahun lalu kekeringan tidak terlalu berdampak pada sektor pertanian Kalbar. “Ada sih dampaknya namun tidak terlalu signifikan sehingga tidak masalah di sektor pertanian,” tuntas Hazairin. (fie)