Terminal Disulap Jadi Pasar, Oplet Mangkal dan Mutar Sembarangan

Oplet jurusan Pasar Seroja - Kapuas Indah ini tidak lagi memiliki terminal, sehingga mangkal di depan toko dan Ruko warga di depan Pasar Nipah Kuning, Minggu (15/5). Gusnadi-RK

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Dampak dari dialihfungsikannya Terminal Nipah Kuning sangat dirasakan oleh masyarakat. Pasalnya, oplet di kawasan itu terpaksa memutar bahkan mangkal di pinggir jalan di depan toko dan Ruko warga.

Anggota Komisi B DPRD Kota Pontianak, H. Suarmadjat, ST mempertanyakan terminal yang dialihfungsikan itu. Kemudian apa kebijakan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak selanjutnya. “Kalau sudah muncul persoalan seperti ini baru mau bertindak, sejauh ini sebelum ada laporan pemerintah tenang-tenang saja dan menaggap itu bukanlah persolan berarti. Padahal ini cukup serius untuk ditanggapi,” katanya, Minggu (15/5) kepada Rakyat Kalbar.

Persoalan terminal, kata pria yang karib disapa Madjat ini, bukan hanya terjadi di Nipah Kuning saja. Sebagian besar terminal kesannya tidak terurus Pemkot. Padahal transportasi umum dulunya menjadi kebanggan masyarakat Pontianak.“Kalau dalihnya masyarakat sudah banyak kendaraan pribadi, tapi setidaknya pemerintah harus juga memikirkan nasib sopir opletnya. Lalu kemudian kalau memang dikatakan oplet sudah ditinggalkan, itu juga tugasnya pemerintah bagaimana agar oplet tetap terlestarikan,” tukasnya.

Kota Pontianak yang padat pemukiman dan penduduknya ramai, sebenarnya masih sangat membutuhkan transportasi umum. Bukan berarti banyaknya kendaraan pribadi , oplet ditinggalkan. Tapi bagaimana pemerintah bisa memberikan solusi agar oplet tetap terlestarikan, tempat mangkalnya jelas, sehingga tidak timbul kesan semrawut. “Coba ditata dengan baik, terminalnya dibuatkan sebagus dan semenarik mungkin, tentu orang tidak akan meninggalkan oplet. Aatau programkan menjadi angkutan wisata, dengan demikian mereka tidak akan mati. Yang jelas penataan yang baik akan semakin baik pula hasilnya,” tuturnya.

Madjat berharap masalah terminal dapat menjadi perhatian serius. “Apakan lagi katanya sering mutar sembarangan, parkir di depan toko atau Ruko orang,” tegas Madjat.

 

Banyaknya oplet yang memutar dan mangkal disembarang tempat pasca dialihfungsikannya Terminal Nipah Kuning menjadi pasar diakui warga Jalan Komyos Sudarso, Kecamatan Pontianak Barat, Budi. “Kadang-kadang memang terganggu, karena opletnya mutar dari depan bekas terminal atau di badan jalan, ungkapnya.

Pria berusia 27 ini mengatakan lantaran memutar dan parkirnya tidak beraturan, kawasan itu kerap macet, bahkan pernah terjadi kecelakaan. Saat itu, korban hendak menghindarkan oplet yang sedang memutar. “Pagi, sekitar seminggu lalu, pengendaranya sampai terjatuh. Biarpun hanya luka dan tidak sampai ada korban jiwa, tapi kan mengganggu,” tukasnya.

Selain itu, lanjut dia, parkir oplet yang sebagian besar di depan toko dan Ruko warga tentunya membuat pemilik usaha terganggu. Hanya saja sejauh ini keluhan itu tidak pernah disampaikan.

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi