eQuator.co.id – Pontianak-RK. Wali Kota Pontianak, H Sutarmidji SH MHum dibuat kesal dengan ulah sopir truk kontainer PT. Pelindo. Selain kerap melanggar jam operasional, sopir kendaraan berat itu pun ada yang suka ugal-ugalan di jalan raya.
“Pemerintah Kota (Pemkot) telah memberlakukan jam operasional untuk kontainer, diperbolehkan hanya dari pukul 18.00 WIB sampai 06.00 WIB, itu pun dilanggar PT. Pelindo dan tetap beroperasional di luar jam yang telah ditentukan,” katanya, Jumat (13/5).
Wali Kota Pontianak dua periode yang karib disapa Midji ini mengatakan akan memerintahkan Dinas Perhubungan mengawasi secara ketat keluar masuknya kontainer dari pelabuhan. Agar mereka beroperasional sesuai jam yang sudah ditetapkan. “Bila perlu tiap hari tongkrongin saja depan pelabuhan,” tegasnya.
Pengaturan jam operasional kontainer, selain untuk meminimalisir kerusakan jalan yang dibangun pemerintah, juga berguna melindungi pengendara yang lain. Karena melanggar jam operasional, aktivitas kontainer ini pun dinilai mengganggu lalu lintas. Terlebih bila pengemudinya ugal-ugalan di jalan raya, akibatnya menimbulkan korban jiwa seperti beberapa waktu lalu. Bahkan sudah beberapa kasus kecelakaan lalu lintas korbannya meninggal dunia karena tertindas ban kontainer. “Jangan mau seenak-enaknya saja, mereka juga harus bertanggung jawab dengan apa yang terjadi. Dimana kita yang buat aturan dia yang protes, giliran orang jadi korban dia tidak melakukan pembinaan,” pungkas Midji.
Terhadap sopir ugal-ugalan, Midji meminta pihak kepolisian melakukan pengawasan. Sopir-sopir kontainer mesti diperiksa apakah mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) atau tidak. “Jika menyebabkan terjadi kecelakaan harus dikandangkan itu trontonnya,” tukasnya.
Jika suatu kejadian yang menyebabkan nyawa orang lain melayang, terlebih bila tanggungjawabnya tidak ada, kepolisian bisa menahan kontainer tersebut sebagai barag bukti. “Biar saja kendaraannya buruk di kandang,” seru Midji.
Midji mengaku Pemkot sudah lelah mengingatkan pihak pelabuhan untuk mematuhi aturan. “GM PT. Pelindo juga sudah saya kasi tahu jangan suruh kendaraan berat keluar bukan pada jamnya. Apa lagi para supir kendaraan berat ini saya nilai membawa kendaraannya masih ugal-ugalan, padahal situasi lalu lintas cukup ramai. Dan mereka ini parkir kontainernya masih terlihat di sembarang tempat. Makanya untuk mengantisipasi hal ini harus ada tindakan tegas,” terangnya.
“Tolong bina itu sopir tronton atau kontainer yang ada di pelabuhan saat ini,” timpal Midji.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi