eQuator.co.id – Dari satu usaha kuliner ke usaha kuliner lainnya terus dilakoni Eva Julianti, perempuan kelahiran Kota Pontianak, 2 Juli 1988 silam ini.
Lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) 07 tahun 2005 ini mulai terjun ke dunia usaha sekitar 2012. Dengan membuka cafe dan resto di Kabupaten Sanggau. Seiring berjalannya waktu, Eva juga membuka usaha membuat sambal kemasan.
Tak lama kemudian, Eva pindah ke Kota Pontianak dan membuka usaha baru. Yakni Soto Betawi Oma Boy di What the Food (WTF) Jalan Gusti Hamzah yang lebih dikenal dengan sebutan Jalan Pancasila.
Lebih lanjut seperti apa usaha yang dijalani Eva yang juga aktif di organisasi Forum Kewirausahaan Pemuda (FKP) ini. Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;
+Sejak kapan Anda mulai membuka usaha Soto Betawi Oma Boy?
-Soto Betawi Oma Boy ini baru dimulai pada Febuari 2016. Di samping itu, saya juga jualan sambal via online. Nama sambalnya sambal Oma Boy.
+Apa alasan Anda memilih usaha di bidang kuliner?
-Karena hobi saya masak. Jadinya saya pilih usaha di bidang kuliner.
+Apa ide awalnya Anda menggunakan brand Oma Boy?
-Ide awalnya terbentuknya nama Soto Betawi Oma Boy, karena dimulai dari saya jualan sambal yang dikemas menggunakan botol (dengan brand yang sama). Saya pilih nama Oma Boy, karena itu nama panggilan ibu saya.
+Apa yang menurut Anda bahwa usaha soto yang dijual ini berbeda dengan soto pada umumnya?
-Saya pikir namanya unik serta mudah diingat orang, selain itu sambalnya Oma Boy. Saya jualan seperti food court konsepnya. Jadi memang usaha ini merintis dari bawah alias dari kecil.
+Berapa omzet yang Anda hasilkan per bulan?
-Di sini banyak gerobak yang jualan makanan lain. Per hari saya biasa jual 25 porsi dan paling banyak 35 porsi.
+Selain makan di tempat, apakah Anda juga melayani jasa pesan antarbagi konsumen?
-Untuk layanan antar, saya belum ada. Tapi kebanyakan orang yang pesan bungkus. Mereka punya gojek sendiri untuk ambil pesanan sotonya.
+Sejauh ini, apa kendala yang Anda rasakan?
-Saya juga lagi pingin membesarkan usaha sambal saya. Cuma terkendala dengan cabe hijaunya yang susah didapat. Karena cabe rawit hijau itu musiman. Makanya kadang saya sengaja stok banyak untuk cabe hijau.
+Bagaimana pendapat Anda tentang perhatian pemerintah atau lembaga permodalan terkait usaha kuliner di Kalbar?
-Saya terkendala dengan modal. Jadi menurut saya penting peran pemerintah untuk membantu UMKM terkait masalah modal usaha.
+Setelah usaha ini, apakah Anda punya cita-cita membuka usaha lain di bidang lainnya. Atau seperti apa rencana Anda ke depan?
-Pengennya tahun depan saya mau melebarkan usaha lagi. Saya pingin punya tempat sendiri. Pingin menjual makanan lain termasuk jual outlet sambal di tempat usaha saya nanti. Saya juga pingin ikut pameran dalam memasarkan sambal saya.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe