eQuator.co.id – Ngabang-RK. Upaya darurat dilakukan warga Pal 20 Desa Amboyo Selatan Kecamatan Ngabang. Mereka menanam pohon pepaya di tengah jalan raya yang berlubang, sebagai rambu-rambu. Pasalnya kondisi di sekitar jalan yang berlubang itu selalu tergenang air.
“Kami sempat berhenti dan melihat kenapa di tanam pohon pepaya di tengah jalan itu. Dan memang di sekitar jalan itu ada genangan air,” kata warga Ngabang, Wanto, Rabu (27/4).
Dikatakan Wanto, musim hujan ini memang banyak jalan yang rusak dan berlubang. “Kita bisa tahu setelah ban kendaraan kita menabrak jalan itu,” ujarnya.
Dikomfirmasi, Kades Amboyo Selatan, Gjogi Klana membenarkan masyarakatnya yang menanam pohon pepaya di tengah jalan itu. “Warga hanya menanam pohon pepaya itu sebagai tanda rambu-rambu, menandakan pengendara harus berhati-hati melintas jalan itu,” ujar Gjogi.
Ia mengakui, sudah banyak jalan di wilayahnya yang rusak berlubang di musim hujan ini. “Lubang-lubang yang ada itu tertutup air, kalau dari jauh pengemudi tidak bisa melihatnya, selalu orang nabrak lubang,” ungkapnya.
Ia berharap, pengguna jalan hati-hati karena di sekitar itu rawan terjadi kecelakaan.
Banyak bekas kecelakaan di sekitar itu, dan masih banyak tanda-tanda adat yang dipasang warga, sehabis kecelakaan.
“Semoga, dengan di pasangnya pohon pepaya sebagai rambu-rambu itu, bisa mencegah orang tidak kecelakaan. Karena dari jauh orang sudah melihat tanda itu dan pelan-pelan,” harapnya.
Ia berharap pemerintah segera memerbaiki ruas jalan tersebut. “Jangan sampai lubang yang kecil jadi membaesar dan membuat korban jiwa bagi pengendara,” pintanya.
Reporter: Antonius
Editor: Kiram Akbar