Musnahkan Ratusan Handphone dan Senjata Tajam Hasil Razia

Pemusnahan handphone, Sajam dan alat elektronik hasil razia Kemenkumham, kejaksaan, kepolisian dan BNNP Kalbar di Lapas Kelas II A Pontianak, Rabu (27/4). SYAMSUL ARIFIN

eQuator.co.id – Sungai Raya-RK. Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Kalbar memusnahkan ratusan barang bukti kejahatan hasil razia di Lapas dan Rutan, diantaranya handphone, senjata tajam (Sajam) serta alat elektronik lainnya di Lapas Kelas II A Pontianak, Rabu (27/4).

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalbar, M.J Baringbing mengingatkan jajarannya, jangan main-main dengan Narkoba.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menetapkan Indonesia darurat Narkoba. Indonesia harus perang terhadap Narkoba. Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, petugas Kemenkumham, khususnya di Lapas dan Rutan, harus bisa membina warga binaan yang tersangkut kasus Narkoba.

“Saat dikembalikan kepada masyarakat, mereka menjadi manusia yang bersih terhadap Narkoba,” ujar Baringbing di sela-sela upacara Hari Bhakti Permasyarakatan ke-52 di Lapas Kelas II A Pontianak, kemarin.

Pembinaan narapidana Narkoba, Kemenkumham bekerjasama dengan instansi terkait, diantaranya Badan Narkotika Nasional (BNN). “Kami selalu menekankan kepada warga binaan, khusus narapidana Narkoba, jangan pernah lagi menyentuh Narkoba. Karena bukan hanya merusak dirinya sendiri, tapi juga merugikan bangsa ini,” tegasnya.

Petugas Lapas sering melakukan razia. Mereka yang dicurigai mengonsumsi Narkoba, maka akan dilakukan tes urine yang merupakan bagian dari kerjasama dengan BNN. Selain itu, BNN memberikan keterampilan, sehingga warga binaan Narkoba memiliki kesibukan, dengan harapan dapat melupakan Narkoba.

“Selain kepada warga binaan, kami juga telah melakukan tes urine kepada seluruh petugas Lapas, Rutan dan kantor Kemenkumham Kalbar. Ada petugas positif sebagai pengguna dan langsung kami rehabilitasi,” ujarnya.

Jika petugas tidak bisa melepaskan diri dari Narkoba, maka akan diproses. Mereka mendapatkan sanksi ringan hingga terberat, yaitu dipecat. “Kami terus ingatkan petugas Lapas, jangan sampai main-main dengan Narkoba. Jika ketahuan, tetap kami proses,” tegas Kelapa Lapas, Sukaji.

Meskipun dalam sehari hanya lima petugas Lapas atau sipir yang setndby, namun pengawasan tetap ketat. Khususnya terhadap para pengujung.

“Kami tetap melakukan pemantauan terhadap CCTV. Jika ada yang mencurigakan, baik pengunjung maupun petugas, tetap segera dilakukan pemeriksaan. Narkoba, merupakan masalah yang serius,” ancam Sukaji. (sul)