eQuator.co.id – Pontianak-RK. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan memanen 17,5 ton bawang merah di Gang Tani, Jalan Sungai Selamat Dalam, Pontianak Utara.
Panen ini upaya menekan inflasi atas kenaikan harga bawang merah beberapa hari terakhir di Kota Pontianak. “Komoditas bawang merah saat ini menyumbang inflasi sebesar 3,4 persen lebih. Sehingga kami melakukan kebijakan memanen bawang merah, guna menekan inflasi. Karena bawang merah cukup besar andilnya pada inflasi di Kota Pontianak,” ujar Ir. H. Edi Rusdi Kamtono, MT, Wakil Wali Kota Pontianak saat melakukan panen bawang merah, Jumat (15/4).
Harga bawang merah di pasaran saat ini mencapai Rp45 ribu per kilogram. Dipanennya bawang merah tanaman petani di lahan seluas sekitar satu hektar di Kota Pontianak ini, Edi mengharapkan bisa menurunkan inflasi hingga di bawah satu persen.
“Kita tetap akan mempertahankan lahan pertanian di kawasan Pontianak Utara, sehingga dari hasil pertaniannya, bisa memasok berbagai kebutuhan masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya,” harap Edi.
Tingginya produksi bawang merah di Pontianak Utara, karena tanahnya sangat mendukung. Bawang merah tumbuh subur di lahan gambut. Jika dikelola lebih baik lagi, Edi optimis hasilnya akan jauh lebih besar. Sehingga Kota Pontianak tidak perlu lagi mendatangkan bawang merah dari daerah lain.
“Kalau dikelola dengan baik, maka hasil pertaniannya akan lebih baik. Tidak hanya bawang merah, pepaya, lidah buaya, cabai rawit, cabai besar, terong dan berbagai sayur-mayur lainnya,” tutur Edi.
Pedagang Sembako di Pasar Flamboyan, Liang Huan membenarkan, saat ini harga komoditas bawang merah naik. Sebelumnya Rp20 ribu per kilogram, kini melonjak hingga Rp45 ribu. “Kenaikkan ini karena stok bawang merah berkurang, sementara permintaan meningkat,”ungkapnya.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kota Pontianak, kenaikan harga bawang merah bukan dari pengaruh dari harga lainnya di pasaran. Karena pasokan bawang merah dari Pulau Jawa kurang, sehingga harganya naik drastis. Penyebab kurangnya pasokan, di Pulau Jawa khususnya Probolinggo dan Brebes mengalami cuaca ekstrim. Sehingga berdampak pada kuantitas bawang merah dan bawang putih.
Laporan: Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi