eQuator.co.id – Pontianak-RK. Daripada mengunakan fasilitas umum(Fasum), Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Pontianak, tidak mempersoalkan pedagang yang berjualan di sungai Kapuas pinggir komplek Taman Alun Kapuas. Bahkan ia berharap, cara kreatif tersebut juga dapat dilakukan di parit Sungai Jawi.
“Sebetulnya bukan hanya di taman Taman Alun Kapuas saja, saya berpikir sepanjang Sungai Jawi yang berjualan buah di fasum akan membuat macet. Tapi coba di Kota Pontianak ini sebagai kota kreatif memanfaatkan sungai-sungai,” ujar Haryadi, Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Pontianak, Senin (4/4) di ruang kerjanya.
Belum lama ini pun, kata Haryadi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Lurah dan Camat guna menggalakkan perberdagangan di pinggir-pinggir sungai yang ada. “Kemarin saya rapat dengan Lurah dan Camat, pedagang kita imbau menggunakan perahu di sisi kiri dan kanan sungai,” jelasnya.
Bila memanfaatkan sisi-sisi sungai, keberadaan pedagang tidak akan mengganggu lalu lintas jalan. Sehingga kemacetan di kota Pontianak dapat diperkecil. “Jadi memang kita imbau begitu, manfaatkan sungai untuk aktivitas berdagang. Ini adalah ide kita ke arah sana,” katanya.
Untuk itu lah, pihaknya tidak akan mengambil tindakan terhadap pedagang terapung di komplek Taman Alun Kapuas. Justru nanti ia akan melakukan pembinaan terhadap pedagang terapung tersebut. “Saya sebagai Kepala Disperindag, memang memiliki ide sebagai kota kreatif dengan memanfaatkan parit dan sungai untuk dimanfaatkan,” timpal Haryadi.
“Saya mendukung, ini kreatif. Bukan hanya di taman alun tapi seperti di Sungai Jawi, Parit Pangeran dan parit-parit lainnya di Kota Pontianak,” sambung mantan Kepala Satpol PP Kota Pontianak ini. (agn)