Tak Mau Peserta UN Stres Gara-gara Banjir

UN DARURAT. Siswa-siswi SMAN 4 Sintang berangkat sekolah menggunakan transportasi yang disiapkan TNI/Polri, Senin (4/4). Achmad Munandar-RK

eQuator.co.id – Sintang-Sekadau-RK. Bupati Sintang Jarot Winarno dan Wakilnya Askiman berbagi tugas meninjau hari pertama Ujian Nasional (UN) SMA. Hampir semua sekolah di Kota Sintang mereka kunjungi.

Awalnya, dua sejoli itu menuju SMAN 2 dan SMKN 1 Sintang. Kemudian mereka berpencar. Askiman ke SMAN 3, MAN, SMA Panca Setya, dan SMAN 1. Sedangkan Jarot langsung menuju SMAN 4 yang terendam banjr.

Di sana, Jarot berbincang dengan pihak sekolah, dia ingin tahu kendala terbesar pelaksanaan UN. Sebab, keamanan dan kenyamanan para siswa harus dijamin.

“Menghadapi ujian saja sudah jadi beban pikiran anak-anak kita. Try out menyita energi mereka. Jadi, jangan ada hal lagi pada hari H ujian, stres mereka bisa bertambah, belum lagi situasi seperti banjir ini,” paparnya, Senin (4/4).

Jarot menyatakan sudah bersinergi dengan TNI/Polri untuk menciptakan suasana nyaman dan aman. Termasuk membawa para siswa menggunakan fasilitas transportasi TNI/Polri ke lokasi ujian.

“Harapan saya lulus 100%. Serta proses belajar mengajar harus tetap jalan walaupun sekolah terendam banjir. Apapun kendalanya, seperti akses jalan masuk ke SMAN 4 ini akan kita tingkatkan lagi supaya tidak banjir. Kondisi seperti ini sudah bertahun-tahun,” tutur dia, sambil geleng kepala.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Marchues Afen mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti Ujian Nasional SMA/MA/SMK pada tahun 2016 ini totalnya 4.644. Afen mengakui SMAN 1 Sepauk, SMAN 1 Tempunak, dan SMAN 4 Sintang terdampak banjir.

“Kita dibantu oleh TNI AD, kepolisian, dan instansi terkait untuk membantu para siswa mengikuti pelaksanaan UN,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Alexsius Akim menyatakan, sebanyak 143.764 siswa akan mengikuti UN dari 4-6 April. “Sudah termasuk para peserta yang melaksanakan ujian dari balik jeruji maupun rumah sakit,” bebernya ketika meninjau UN hari pertama di SMAN 1 Pontianak.
Soal banjir di SMAN 1 Tempunak, mantan Penjabat Bupati Sintang itupun sudah dilapori. “Telah dievakuasi menggunakan fasilitas pemerintah setempat menuju SMAN 2 Sintang yang menjadi lokasi penyelenggaraan ujian,” ujar Akim. Meski menyatakan pelaksanaan UN lancar, pada Minggu (3/4), sempat terjadi insiden tertukarnya lembar soal di Kapuas Hulu yang sudah ditangani.

Sekolah yang terdampak banjir juga terjadi di Sekadau. “Memang tidak ada yang terendam, tapi ada beberapa sekolah tempat pelaksanaan UN yang jalan menuju sekolahnya terendam,” ucap Matious Jon, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Sekadau, kemarin.

Menurut Jon, sedikitnya ada 4 sekolah yang terdampak banjir. Sekolah-sekolah tersebut berada di kawasan Belitang, mulai Belitang Hilir, Belitang, dan Belitang Hulu.

“UN di sana tetap berlangsung. Cuma untuk proses distribusi jawaban ke kabupaten tidak bisa kita lakukan tiap hari. Setelah UN selesai semua, baru dikirimkan ke kabupaten,” terangnya.

Soal keamanan, ia mengklaim sudah berkoordinasi dengan kepolisian. “Untuk sementara jawaban disimpan di Polsek,” tukas Jon.

 

Laporan: Achmad Munandar, Isfiansyah, dan Abdu Syukri

Editor: Mohamad iQbaL