Pengin Daud Menang KO di Uruguay

TEKAD. Kepala BIN Sutiyoso bersama juara dunia kelas terbang IBF Youth Iwan Zoda mengepalkan tinju di GOR Pangsuma Pontianak, Sabtu (2/4) malam. DOKUMEN RK

eQuator.co.id – Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjend TNI (Purn) Sutiyoso, berdecak kagum menyaksikan laga Iwan Zoda plus seniornya Daud Yordan. Pesan meluncur dari bibir pemerhati tinju Indonesia itu. Terutama kepada Daud yang tak lama lagi berlaga di Uruguay.

“Saya melihat sekilas (Iwan versus Szilvester Kanalas,red) kurang rapat pertahanannya Si Iwan ini. Mungkin kalau Daud Yordan kecepatan pukulan harus ditambah lagi, mesti lebih cepat dan keras. Dia harus setting menang KO ya,” tutur Sutiyoso kepada Rakyat Kalbar, di GOR Pangsuma Pontianak, Sabtu (2/4).

Baik Daud maupun Iwan dipandangnya sebagai aset Kalbar yang sangat berharga. Ia berharap Daud pun bisa jadi juara dunia di kelasnya.

“Pelatihnya harus jeli, setiap penampilannya, apa yang menjadi kekurangan dia diperbaiki. Petinju itu, walaupun tingkat dunia, kalau menang angka terus tidak punya nilai jual,” ujarnya.

Namun demikian, Sutiyoso mengaku pembina tinju di Kalbar luar biasa. “Karena mereka telah menghasilkan petinju berbakat yang punya potensi untuk berlaga di level internasional,” puji dia.

Hanya saja, bagi mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dukungan terhadap petinju-petinju berprestasi dari publik Indonesia masih jauh dari kata optimal. Ia berharap, pengusaha-pengusaha besar ikut berpartisipasi.

“Olahraga apapun, untuk tingkat dunia, memerlukan biaya yang besar. Itu tidak bisa ditanggulangi oleh daerah sendiri, harus banyak yang berpartisipasi terutama yang mampu. Karena dia harus punya sparring partner, latihan di luar, menjajal petinju-petinju luar negeri. Itu harus sering dilakukan,” demikian Sutiyoso.

Sementara itu, Bupati Landak, Adrianus Asia Sidot, yang sabuknya juga diperebutkan dalam Air Force Boxing Championship 2016, mengatakan juga akan menyelenggarakan kejuaraan  sama. Tinju profesional bertaraf internasional.

“Bulan Juni-Juli, kita akan mengadakan even di Landak, dengan mendatangkan petinju dari luar Indonesia, seperti dari Thailand, Filipina,” ujarnya.

Adrianus mengatakan, kejuaraan ini tak lain guna membangkitkan gairah dunia tinju Landak. Dia berharap niatnya tersebut didukung masyarakat, terutama dari kalangan pengusaha.

“Sehingga olahraga tinju di Kabupaten Landak bisa bangkit. Ini juga memberikan motivasi anak-anak muda di Landak untuk mau lebih menekuni olahraga tinju,” tekad dia.

Bupati dua periode ini melihat, perkembangan tinju di Landak tidak begitu dominan. Padahal dia yakin banyak potensi petinju hebat bisa lahir dari Landak. Terlihat dari berjalannya pembinaan dan pelatihan-pelatihan di Landak.

“Cuma karena memang belum ada even besar, jadi motivasi para petinju pun tergolong rendah, karena mereka belum begitu terpacu, termotivasi untuk memompa prestasinya setinggi mungkin,” tutur Adrianus.

Selain bakat-bakat tinju di Landak bakal muncul ketika ada event bertaraf internasional, ia menyatakan, yang lebih penting, potensi serta bakat yang ada dapat tersalurkan secara berjenjang.

“Akan membangkitkan para petinju, yang saat ini mungkin baru berlatih, atau baru coba-coba, namun ketika melihat pertandingan tinju yang sesungguhnya di tingkat internasional, mereka akan lebih terpacu lagi menekuni olahraga tinju ini,” demikian Adrianus.

 

Laporan Fikri Akbar

Editor: Mohamad iQbaL