Daud Versus Coria Juni Mendatang

BATTLE OF URUGUAY. Menpora Iman Nahrawi (kanan), Daud Yordan (kiri), Raja Sapta Oktohari (kedua kanan), memberikan keterangan pers siapa yang bakal jadi lawan Daud berikutnya, di Jakarta, Kamis (31/3). MIFTAHULHAYAT-JAWA POS

eQuator.co.id – Jakarta-RK. Teka teki siapa yang bakal menghadapi Daud “Cino” Yordan pada 4 Juni mendatang di Montevideo, Uruguay, akhirnya terjawab. Dalam pertarungan bertajuk Battle of Uruguay itu, Daud akan melawan Cristian Rafael Coria.

Selain menghadapi petinju 33 tahun tersebut, Daud juga mencoba peruntungannya bertanding di asosiasi tinju dunia WBA. Sebelumnya, Daud berada di badan tinju WBO. Namun, sebagai pemegang gelar juara WBO Asia-Pacific, Daud selalu kesulitan mendapatkan lawan yang memiliki peringkat di atas dirinya. Padahal, bertanding melawan petinju top menjadi syarat bagi Daud untuk merangsek ke posisi juara dunia.

Hal itu sebenarnya wajar saja. Sebab aturan di WBO memberikan privilege bagi pemegang sabuk juara di kelasnya untuk memilih lawan tanding. Dan tentunya sang juara tak akan memilih lawan yang potensial menyulitkan seperti Daud. Sebab dia bisa saja kalah dan gelarnya jatuh ke tangan Daud.

Saat ini, di kelas lightweight WBA memang sedang tak ada pemegang sabuk juara. Yang ada hanyalah interim champion yakni Ismael Barroso, asal Venezuela. Sebab, Anthony Crolla, sang juara, belum melakukan pertandingan lagi untuk mempertahankan gelarnya.

Seharusnya di awal tahun ini, Crolla sudah bertanding untuk mempertahankan gelarnya. Namun karena gagal, maka Ismael Barroso yang berada di peringkat pertama kelas lightweight versi WBA akhirnya berhak menyandang status interim champion. Barroso nantinya akan bertarung melawan Crolla 7 Mei nanti di Manchester, Inggris.

Menurut promotor Daud, Raja Sapta Oktohari, dirinya memang harus melirik badan tinju dunia selain WBO. Jika Daud menang melawan Coria, setidaknya petinju asal Ketapang, Kalimantan Barat bisa masuk ke peringkat lima versi WBA. Artinya, Daud bisa menjadi lawan yang wajib dihadapi oleh pemegang sabuk juara.

“Di WBA sistemnya lebih memungkinkan makanya kami mencoba peluang di situ,” kata Okto, sapaannya.

Sementara itu, Daud mengaku yakin menang di Uruguay nanti. Sebab dirinya sudah mengetahui kelemahan sang lawan. Dia tidak bisa bertanding di jarak dekat. Tentunya itu menjadi keuntungan tersendiri bagi petinju bergaya fighter seperti Daud.

“Saya akan fokus ke kecepatan saat mengahdapi dia dan akan terus menggiring dia ke jangkauan saya,” ujar petinju 28 tahun itu. (JAWA POS/JPG)