Ibu Hamil Boleh Yoga Ini Dia Jawabannya

Tidak untuk Menguras Keringat, Dibantu Bantal dan Guling

Ilustrasi NET

eQuator.co.id – Hamil bukan berarti tidak bisa berolahraga. Apa olahraga yang baik untuk ibu hamil? Yoga juga bisa ternyata. Bahkan, yoga bermanfaat untuk perkembangan janin dan kesehatan ibu hamil.

MIKE DWI SETIAWATI, Lemahwungkuk

SORE itu Ratih Aprilianti (27), sibuk dengan gadget-nya. Ratih tengah mencari literature boleh atau tidaknya Yoga utuk ibu hamil. Yoga sudah menjadi olahraga rutin baginya. Aktivitas itu terancam harus berhenti dilakoni karena test pack yang dibelinya menunjukkan label dua strip dari hasil uji urine.

Merasa mendapat menfaat dari Yoga untuk kesehatan tubuhnya, perempuan berkacamata ini ingin tetap menjalankan seni olah gerak dan napas tersebut. Selain Ratih, tak sedikit wanita hamil yang mempertanyakan olahraga apa yang tepat dan aman dilakukan selama kehamilan.

Hamil, bukan berarti tak bisa berolahraga. Tubuh yang semakin berat justru akan terasa lebih fit dan rileks setelah berolahraga. Dari hasil berselancar di dunia maya, Ratih semringah. Ternyata benar Yoga bisa jadi alternatif pilihan untuk tetap sehat dan bugar. Namanya prenatal yoga. Yakni, yoga untuk ibu hamil. Prenatal yoga boleh diikuti ibu hamil setelah usia kandungan tiga bulan.

“Setelah tiga bulan, janin sudah kuat sehingga untuk melakukan gerakan bangun berdiri, dan seterusnya lebih aman,” ujar Nofita Fatmawati, Certified Prenatal Yoga Teacher di MFA Yoga Shala Jalan Sisingamangaraja milik Lina Tarigan.

Prenatal yoga, dirancang khusus untuk melatih otot rahim dan panggul, guna menunjang perkembangan janin serta mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan. Otot panggul menjadi lebih kuat dan elastis. Sirkulasi darah di sekitar daerah panggul juga lebih lancar, sehingga memudahkan persalinan secara normal. Selain itu, dengan latihan pernapasan selama yoga, akan terbiasa melakukan napas pendek dan cepat, serta panjang dan dalam.

“Latihan napas panjang dan dalam bisa menenangkan calon ibu untuk melalui rasa sakit dalam proses persalinan. Kemudian memicu sistem saraf yang memperlancar pembukaan dan peregangan dinding vagina,” jelasnya.

Dalam menerima peserta kelas prenatal yoga, memang tak bisa sembarangan. Instruktur selalu menanyakan kondisi peserta untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Karena kadang kehamilan memiliki masalah yang berbeda. Ada yang setelah tiga bulan masih morning sickness. Itu sebabnya harus didahului dengan konsultasi kepada dokter,” terangnya.

Berlatih prenatal yoga tidak bertujuan menguras keringat. Setiap gerakannya pun dilakukan dengan perlahan dan lembut. Ditambah dengan penggunaan alat-alat bantu, seperti bantal, guling, selimut, balok dan tali untuk yoga.

“Sebetulnya yoga untuk ibu hamil lebih banyak peralatan, fungsinya untuk membantu setiap gerakan,” tambahnya.

Selain sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu dan bayi, kelas prenatal yoga bisa menjadi ajang untuk bersosialisasi dengan sesama ibu hamil. Ibu dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan ibu hamil lainnya yang dapat mendukung selama kehamilan.

Tentunya ibu hamil juga harus tetap memperhatikan asupan makanan yang bergizi di samping olahraga agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar dan sehat. (mike dwi setiawati)

OKRI RIYANA/RADAR CIREBON

SIAPKAN KELAHIRAN: Nofita Fatmawati, Certified Prenatal Yoga Teacher di MFA Yoga Shala memandu gerakan prenatal yoga, Jumat (25/3).