Kuala Mandor-RK. Warga di Dusun Karya Bersama, Desa Kuala Mandor A, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya, digemparkan petaka yang menimpa puluhan jamaah yang menghadiri sebuah majelis taklim (pengajian), Senin (14/3). Pascamengikuti majelis tersebut, mereka mendadak keracunan.
Majelis Taklim itu rutin digelar seminggu sekali pada hari Senin. Kali ini bertempat di rumah Amnah, salah seorang jamaah. Selaku tuan rumah, dia menyuguhkan mi goreng dan pop ice. Semua jamaah pun menyantap suguhan tersebut, termasuk sejumlah bocah yang menemani ibunya.
Majelis dimulai pukul 14.00 WIB, berakhir pukul 16.00 WIB. Tak disangka-sangka, jamuan itu menuai petaka sekitar pukul 19.00 WIB. Puluhan jamaah yang sudah sampai ke rumah masing-masing mual-mual kemudian muntah. Indikasinya jelas: keracunan.
Mereka dilarikan ke Puskesmas Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang. Andrey, salah seorang perawat Puskesmas Lingga yang dinas malam saat itu, membenarkan ihwal keracunan yang menimpa puluhan warga Dusun Karya Bersama.
“Awalnya cuma empat pasien datang, mereka muntah-muntah dan kelihatan lemah. Kemudian tak lama kemudian puluhan orang lainnya juga datang dalam kondisi sama,” jelas Andrey kepada sejumlah wartawan, Selasa (15/3) dini hari.
Tambah dia, “Mereka semua di sini, setelah diobservasi, terindikasi keracunan. Jumlah mereka lebih lima puluh orang. Mulai dari bayi berusia 13 bulan hingga orangtuanya”.
Abas (43) yang mengantar keluarganya ke Puskesmas Lingga membenarkan peristiwa keracunan itu. Anak dan menantunya, Abdul Azis dan Khosnah, juga korban. “Serentak, ketika bakda Isya, anak dan menantu saya mual-mual dan muntah-muntah. Wajah mereka pucat dan terlihat lemah,” ungkapnya.
Imbuh dia, “Saya tidak tahu, saya kira keracunan apa. Rupanya seluruh jamaah wanita yang mengikuti pengajian itu mengalami hal yang sama. Itu saya ketahui setelah bertemu seluruh jamaah di Puskesmas ini”.
Informasi yang Abas dapat, hidangan dari tuan rumah (Amnah) berupa mi goreng dan minuman. “Mungkin ini yang membuat para jamaah keracunan,” duga dia.
Senada, seorang jamaah Midah (43). Dia rutin ikut pengajian tersebut. Namun, dia tak keracunan. Anak perempuannya, Kesya (4), jadi korban. “Saya tidak keracunan, anak saya saja. Makanannya itu mi goreng saat pengajian di rumah Amnah,” tuturnya.
Midah tidak mengkonsumsi yang disuguhkan Amnah saat itu. “Saya tak makan, anak saya saja. Punya saya, saya bungkus dan bawa pulang. Rencana mau makan di rumah. Sampai di rumah saya tidak makan, karena anak saya mual-mual dan muntah. Rupanya keracunan mi,” beber dia.
Menurutnya, mungkin saja tidak hanya puluhan jamaah yang keracunan. Bisa sampai ratusan. “Ada puluhan ibu-ibu pengajian yang mengikuti majelis taklim itu. Setiap ibu membawa anak mereka. Kalau lima puluh orang yang datang, ditambah anaknya kan bisa sampai seratus lebih. Semuanya makan dan mengalami keracunan yang sama,” ungkap Midah.
Sekitar pukul 03.30 WIB, kondisi sejumlah korban mulai membaik. Mereka diperbolehkan pulang. Hanya saja, informasi yang didapat Rakyat Kalbar, ada empat warga yang dirujuk ke Rumah Sakit TNI di Jalan Adi Sucipto Kecamatan Sungai Raya. Mengingat kondisi mereka yang parah, sampai muntah darah.
“Ada yang di Rumkit TNI. Jumlahnya empat orang, karena mengalami muntah darah,” ujar salah seorang keluarga korban keracunan di Puskemas Lingga.
Kendati demikian, para jamaah tidak menuding Amnah yang meracuni mengingat Amnah beserta keluarga juga mengalami keracunan yang sama. Pun ikut terbaring di Puskesmas hingga kondisinya membaik.
Amnah terlihat lemah dan terbaring di salah satu bangsal di Puskesmas tersebut. Tangannya diinfus. Ia tak dapat bercerita banyak tentang apa yang terjadi. Dia sendiri tak menyangka ini bisa terjadi saat pengajian digelar di rumahnya. “Cuma mi goreng dan Pop Ice, tidak ada selain itu,” lirihnya. Wajah Amnah pucat akibat keracunan.
Menurut dia, mi goreng yang disajikannya itu merupakan mi olahannya sendiri dengan bahan baku tepung. “Beli (tepung,red) di warung, kemudian saya olah pakai induk (bahan baku,red). Saya tak tahu kenapa bisa seperti ini,” jelas Amnah, nada suaranya bingung.
Sementara itu, seluruh pihak berwenang mendatangi tempat kejadian, mulai dari Kapolsek Kuala Mandor B, Kapolsek Sungai Ambawang, Kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan Kubu Raya. Mereka mengambil sampel Mi dan minuman yang disuguhkan Amnah kepada para jamaah untuk diuji di laboratorium BPOM.
Kapolsek Kuala Mandor B, Iptu Samidi, masih melakukan penyelidikan peristiwa tersebut. Data yang dia pegang, ada 45 orang yang dirawat di Puskesmas Lingga. Samidi belum tahu apakah ada atau tidak korban yang dirawat di tempat lain.
“Berdasarkan keterangan korban dan pihak keluarga, diduga kuat karena keracunan makanan saat majelis taklim. Alhamdulillah, kondisi korban semakin membaik,” tutur Samidi.
Laporan: Achmad Mundzirin
Editor: Mohamad iQbaL