Murdani, pria kelahiran Partut, 18 Januari 1988 silam ini memang tak lahir dari keluarga kaya raya. Tapi semangatnya untuk kaya dan sukses terus menyala. Perjalanan bisnisnya dimulai ketika duduk dibangku kuliah semester VI STIKES Kapuas Raya, Kabupaten Sintang medio 2012.
Namun bukan pengusaha sejati istilahnya kalau tidak pernah merasakan pahitnya kegagalan. Tak hanya sekali, tapi beberapa kali dia pernah gulung tikar. Bahkan, dirinya sempat dipecat dari perusahaan lamanya yang bergerak di bidang tanah kavling untuk properti. Hanya gara-gara beda konsep lapangan dengan bosnya. Padahal metode yang ditawarkan kala itu demi kemajuan perusahaan.
Singkat cerita, akhirnya Murdani mendirikan CV sendiri dan menggunakan konsepnya sendiri. Alhasil, hanya dengan waktu kurang lebih setahun, dia berhasil menjual sekitar dua ratusan lebih tanah kavling di dua lokasi. Yakni di Kabupaten Sambas dan Kota Pontianak.
Seperti apa kisah selanjutnya, pria yang kini menetap di Jalan Sulawesi, nokor 48/55 Kelurahan Akcaya Pontianak ini. Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;
+Bisa Anda jelaskan tentang usaha yang dijalankan saat ini?
-CV Nusantara Properti 99, yang bergerak di bidang penjualan tanah kavling untuk pembangunan komplek perumahan atau properti. Usaha ini saya mulai pada 2015. Kantornya berada di Komplek Mutiara Gading B9, Jalan Parit Haji Husein II, Pontianak.
+Secara umum apa motivasi awal Anda tertarik dengan usaha di bidang ini?
-Dulu waktu kuliah, keuangan saya dan keadaan ekonomi orangtua juga sulit. Makanya pas selesai kuliah 2013, saya langsung terjun ke dunia bisnis untuk membahagiakan orang-orang yang saya cintai dan membantu orang lain. Makanya saya harus sukses, saya harus berhasil.
+Secara khusus apa alasan Anda memilih bisnis ini?
-Awalnya waktu masih kuliah dulu, saya pernah usaha jualan baju kaos ke mahasiswa, tapi tak lama gagal. Saya coba lagi jualan roti bakar gagal juga. Waktu itu sekitar 2012. Sampai suatu waktu, saya masih di semester VI, saya pergi ke warnet, saya cari-cari di internet. Saya belajar bisnis orang kaya itu apa sih, bisnis orang sukses itu apa sih. Jadi banyak pilihan yang muncul adalah properti.
+Lalu seperti apa prosesnya?
Nah, dari situ saya pelajari terus ilmu properti dan saya dalami seluk beluknya. Setelah lulus kuliah, saya bergabung dengan perusahaan milik kawan. Kami coba jual enam kavling di Sintang dan sukses. Kemudian, kami melakukan pengembangan di Pinoh. Tapi, karena saya beda metode sama bos, akhirnya saya dipecat pada awal April 2014.
Setelah dipecat, saya pulang ke Sambas. 2015, saya ke Pontianak dan mendirikan perusahaan sendiri yakni CV Nusantara Properti 99. Kavling yang kami buka di Sepakat II, 144 kavling sukses, tinggal 5-10 persen lagi. Kemudian, kami melakukan pengembangan lagi ke Grand Sebawi di Kecamatan Sebawi, Kabupaten Sambas, sebanyak 151 kavling sukses. Proyek ini cabang dari CV yang di Pontianak, kami kerjakan mulai dari September 2015 sampai Maret tahun ini.
+Apa bedanya kavling-kavling yang Anda jual atau apa keuntungan lebihnya diantara pengembang kavling-kavling lainnya?
-Kami memiliki nilai tambah yang menjadi point plus dari yang lain. Selain pertama dari sisi lokasi yang strategis dan terjangkau, kami juga menyediakan berbagai fasilitas. Seperti membuat akses jalan masuk, membuat parit, perawatan dan penataan kawasan lahan, membangun pintu gerbang masuk hingga pengadaan tiang-tiang sambungan listrik. Kalau yang kebanyakan sekarang hanya patok-patok saja.
Selain itu biaya pembuatan dan pemecahan sertifikat ditanggung oleh kami. Konsumen tidak perlu repot.
+Berapa varian harga yang Anda tawarkan?
-Kami menjual umumnya lahan ukuran 10×20 dengan harga Rp35 juta cash. Kalau kredit uang mukanya Rp5 juta. Angsurannya Rp600 ribu per bulan selama 4 tahun. Kami tidak melalui proses peminjaman bank, konsumen cukup datang ke kantor kami. Lalu kami berikan nomor rekening bank, konsumen bisa transfer saja. Setiap bulan cukup memberikan bukti transfernya saja. Layanan kantor kami mulai dari pukul 08.00-16.00.
+Sejauh ini apa hambatan yang Anda alami?
-Saya rasa belum ada ya. Kendala-kendala kecil teknis biasalah. Itu pun langsung cepat kami atasi.
+Selain bisnis ini, apakah Anda memiliki cita-cita untuk membuka bisnis lain atau melakukan pengembangan yang sudah ada. Seperti apa rencana Anda ke depan?
-Saya akan fokus naik level. Dari jual kavling, bangun dan jual properti sampai membangun hotel serta memiliki jaringan sampai ke luar negeri. Saat ini saya bertahap dululah. Hehehe.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe