Ulul Azmi, lahir di Pontianak, 18 Juni 1991 silam. Motivasi untuk memiliki usaha sendiri secara mandiri merupakan cita-citanya saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Niatannya itu, karena awalnya dia tidak ingin terlalu membebani orangtua, termasuk minta uang jajan secara terus menerus. Dan keputusan terjun ke dunia usaha dilakukannya setamat dari pondok pesantren.
Belum kepikiran membuka usaha kuliner. Pria yang aktif sebagai pengurus Forum Kewirausahaan Pemuda DPD Kota Pontianak, Bidang Organisasi dan Keanggotaan ini mulai dengan membuka usaha desain grafis. Ilmu membuat desain kaos, logo, banner, backdrop dan kainnya ini diperolehnya secara otodidak. Berkat keahlian ini, dirinya pernah bekerja sebagai desainer di salah satu perusahaan percetakan.
Pria yang hobi fotografi ini, kemudian membeli peralatan set kamera lengkap dari hasil bekerja dipercetakan. Sampai akhirnya, dia juga pernah buka jasa fotografi. Namun karena terkendala situasi waktu itu, usaha ini pun vakum. Namun hobinya memotret sampai kini terus dilakoninya. Sementara alat yang ada, seperti lighting tetap disewakannya.
Sampai akhirnya pada pertengahan 2015, dirinya memutuskan beralih usaha ke kuliner. Apa yang memotivasi Ulul dan seperti apa usaha yang dijalaninya saat ini, berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;
+Bisa Anda ceritakan seputar usaha kuliner yang dijalani?
-Nama usaha kulinernya Ketan Susu Pontianak, yang sekarang beralamat di Jalan KH Ahmad Dahlan, Nomor 111 atau dekat simpang tiga menuju Jalan Alianyang. Usaha ini dimulai 18 Agustus 2015.
+Secara khusus apa yang memotivasi Anda akhirnya membuka usaha kuliner?
-Saya memang suka makan dan sering nyoba-nyoba makanan baru. Nah, dari situlah mulai kepikiran kenapa saya tidak buka usaha di bidang kuliner saja. Akhirnya, setelah saya riset dan cari-cari kuliner apa yang simple, enak serta kena di lidah orang Pontianak dan terus yang belum ada di Pontianak, akhirnya dibuatlah ketan susu.
Saya memilih bisnis kuliner, karena pas juga pasarnya dengan orang Pontianak yang suka jajan. Perputarannya juga cepat. Bisa kita kreasikan dan inovasikan dengan hal-hal baru, walaupun resiko pasti ada.
+Seperti apa proses awalnya?
-Ketan susu ini dimulai dengan hanya dipasarkan melalui media online, dengan sistem preorder. Jadi kita produksi cuma 3x seminggu. Itu kita lakukan dari Agustus sampai Desember. Kemudian, dipertengahan Januari lalu, baru kita mulai berjualan menggunakan gerobak sampai sekarang. Jadi untuk penjualan offline ini baru dua bulanan.
Jadi, di awal tuh kita mulai tanpa banyak modal. Cuma modal foto bagus saja. Hehe, di pasarkan lewat facebook dan instagram. Alhamdulillah respon awal, banyak sekali dapat pertanyaan, apa itu ketan susu? Hahaha. Rupanya banyak yang belum pernah makan. Soalnya ketan susu cuma banyak di Jakarta sama di Jawa. Di Pontianak belum ada sama sekali.
+Apa bedanya ketan susu yang Anda jual ini dengan ketan-ketan susu lainnya?
-Ketan susu ini kan sebenarnya makanan tradisional. Cuma dari sinilah kita variasikan dengan toping. Kita juga ada tapai menahun yang biasa cuma ada pas Lebaran saja, tapi sekarang di Ketan Susu Pontianak bisa dinikmati setiap hari. Hehehe.
+Apa-apa saja varian yang Anda tawarkan?
-Kita ada menyediakan 12 varian rasa. Diantaranya, ketan susu, ketan susu coklat, ketan susu kelapa, ketan susu keju, ketan susu coklat keju, ketan susu durian, ketan susu silver queen, ketan susu durian keju, tape menahun biasa, tape menahun spesial, ketan serundeng dan ketan abon sapi.
Yang jadi unggulan kita sekarang ini adalah ketan susu durian dan durian keju. Dua varian toping ini paling banyak minati konsumen.
+Anda juga menyediakan jasa pesan antar. Seperti apa konsumen melakukan pemesanan?
-Untuk order bisa hubungi lewat SMS: 0853-8761-9430, LINE@ id: @DPC3428S, BBM: 5853C985. Untuk delivery kita kenakan ongkir (ongkos kirim) Rp5 ribu-Rp15 ribu tergantung lokasi. Kita juga kenakan bebas biaya ongkir untuk order minimal 5 pack. Khusus bulan ini di area Kota Pontianak, kita bebas ongkir untuk minimal pemesanan 3 pack. Saat ini karyawan kami ada dua orang.
+Sejauh menjalani usaha ini, apa kira-kira kendala yang Anda hadapi?
– Alhamdulillah tidak terlalu banyak, bahan baku juga tidak terlalu susah, cuma harga ketan saat ini memang cukup mahal di pasaran. Untuk kompetitor pasti ada. Setiap usaha apapun pasti ada kompetitor, apalagi usaha baru. Tapi bagi saya kompetitor bukan penghambat usaha, justru mereka jadi motivasi juga biar lebih baik lagi. Karena kalau kita terlalu banyak memikirkan kompetitor, nanti malah usaha kita sendiri yang terbengkalai karena terlalu sibuk mikirkan orang lain.
+Selama menjalani usaha, mulai dari awal merintis proses, apakah Anda pernah gagal?
-Kalau gagal pasti pernah, tidak ada yang beli dalam satu hari pun pernah, haha. Cuma ya itulah, gagal tidak perlu kita khawatirkan, karena gagal itu sendiri kan langkah yang harus kita lewati kalau kita ingin sukses. Gagal bukan lawan dari sukses, tapi pengantar kesuksesan.
+Apa rencana Anda ke depan dengan usaha ini. Atau mungkin Anda berencana membuka usaha lainnya?
-Saat ini mungkin saya akan lebih fokus dengan usaha yang ada. Dikembangkan lagi, lebih dikreasikan lagi, ada inovasi-inovasi baru lagi. Kalau bisa ada cabang, tidak cuma di Pontianak, kalau bisa sampai ke daerah-daerah di Kalbar.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe