Euzan Henry Isnendy, lahir di Tegal, 4 Agustus 1986 silam. Kendati usaha Martabak Hawaii yang digelutinya masih terbilang baru, namun Euzan terus bersemangat untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya.
Seperti usaha lainnya yang baru berjalan, hambatan demi hambatan sangat dirasakan pria lulusan S1 Teknik Informatika ini. Terutama dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM). Namun demikian, Euzan tidak memperlakukan karyawannya layaknya karyawan. Bahkan, dua karyawan yang kini bekerja dengannya lebih diposisikan sebagai teman, sahabat, bahkan saudara.
Lebih lanjut seperti apa usaha yang dijalani pria yang juga aktif di komunitas Pontianak Entrepreneur dan Tangan di Atas Pontianak ini. Berikut wawancara selengkapnya bersama Rakyat Kalbar;
+Bisa Anda jelaskan tentang usaha yang dijalani?
-Sebelumnya saya informasikan dulu sebenarnya usaha saya ini franchise kawan saya, yang saya kelola.
Silakan itu mau dijelaskan juga atau tidak, bagaimana baiknya aja. Usaha saya ini mulai berjalan 26 Februari 2015. Jadi usianya baru 1 tahun. Lokasinya di Jalan Sultan Abdurrahman, seberang ATM Bank Kalbar, Kantor DPRD Kota Pontianak, dekat Gedung Pontianak Convention Center (PCC). Sementara baru satu cabang dan fokusnya sekarang di martabak manis atau apam pinang saja.
+Secara umum apa motivasi Anda terjun ke dunia usaha?
-Awal dipilihnya bisnis ini lebih karena peluang, karena waktu launching Martabak Hawaii belum banyak usaha sejenis di Pontianak, tidak seperti sekarang.
+Secara khusus apa alasan Anda memilih usaha kuliner ini?
-Alasan utama memilih bisnis ini yaitu karena ada peluang. Yang waktu itu belum banyak pesaing seperti saat ini.
Kalau lihat prospek bisnis kuliner, ke depannya masih akan berkembang, terutama akan banyak brand-brand lokal baru yang bermunculan.
+Kalau boleh tahu, ada berapa varian atau jenis produk martabak yang Anda jual. Apa keunggulan martabak yang Anda jual dengan martabak lainnya?
-Kalau toping ada belasan, tapi kalau varian toping bisa lebih dari 60 toping. Untuk adonan sendiri kami ada 7 macam adonan. Yakni original, cokelat, pandan, taro, green tea, red velvet dan yang terbaru blackforest. Selain order take away dan delivery, Martabak Hawaii juga bisa dimakan di tempat. Tersedia juga berbagai minuman. Itulah kelebihan yang kami tawarkan.
+Anda juga menyediakan delivery order. Bagaimana caranya konsumen melakukan pesanan?
-Untuk delivery kami kerjasama dengan jasa kurir lokal. Kalau memang orderan tidak terlalu ramai, kadang kami antar sendiri. Delivery bisa via HP: 0898-989-9669 atau via BBM: 585d09e0 dan Line: hawaii_ptk. Untuk acara-acara besar memang saat ini belum bisa kami layani, karena keterbatasan team atau karyawan.
+Setelah berjalan kurang lebih satu tahun, seperti apa perkembangan usaha Anda saat ini?
-Perkembangannya Alhamdulillah baik, setiap hari hampir selalu ada pelanggan baru. Respon baik lainnya juga kami lihat dari akun instagram dan fanspage kami yang makin banyak follower dan likers-nya.
Sementara kami masih buka 1 cabang dengan 2 karyawan. Kalau lagi ramai sekali saya juga turun melayani pelanggan. Selain karena masih baru 1 tahun, fokus saya memang di 1 cabang ini dulu.
+Sejauh ini apa kendala yang Anda hadapi?
-Kendala utama untuk usaha seperti saya adalah SDM yaitu karyawan yang loyal. Untuk mengatasi hal tersebut, karyawan lebih saya posisikan sebagai teman, sahabat, bahkan saudara.
Selain itu, mereka juga saya berikan overtime kalau kerja lembur, tunjangan dan bonus.
Tapi di sisi lain, karyawan juga saya ajarkan untuk selalu melayani pelanggan dengan baik. Karena semakin banyak penjualan, bonus yang mereka dapat juga semakin bertambah. Itulah yang membuat karyawan lebih lama bertahan.
+Apakah Anda berniat untuk membuka usaha lain atau mengembangkan usaha yang sudah ada ini. Seperti apa ke depannya?
-Fokus saya saat ini adalah di Martabak Hawaii. Saya akan terus membesarkan usaha ini. Lebih sering share informasi Martabak Hawaii, terutama lewat sosmed agar Martabak Hawaii lebih dikenal lagi oleh orang Pontianak.
Karena sampai saat ini, masih banyak orang-orang yang baru tahu produk kami. Itu artinya masih banyak kesempatan untuk menambah pelanggan baru.
Jadi untuk saat ini saya belum ada rencana untuk menjalankan usaha lain. Rencana ke depannya adalah semakin banyak menambah varian toping dan membuka kembali martabak telornya yang sekarang tutup.
+Kalau boleh tahu, apakah Anda pernah gagal dalam menjalani wirausaha?
-Martabak Hawaii adalah bisnis ke-4 saya. Pertama kali, saya memulai usaha di bisnis online dan affiliate. Tapi karena tidak fokus dan kurang telaten, akhirnya saya putuskan berhenti.
Kedua, saya bisnis fashion. Dengan produk flat shoes khusus perempuan dengan bahan dasar kain khas Kalbar. Tapi karena termasuk produk baru dan perlu edukasi pasar, jadi perputarannya lambat yang berakibat pada menumpuknya stok. Karena hal itu bisnis ini pun tutup.
Ketiga adalah laundry. Kalau untuk bisnis ini, kesalahan saya adalah pemilihan lokasi. Karena saya buka laundry di rumah, sedangkan rumah posisi di dalam gang. Pelanggan sepi, orderan sering kosong dan akhirnya tutup juga seperti kedua bisnis saya sebelumnya.
Dari semua itu, pelajaran paling utama ketika gagal adalah lekas bangkit. Jadi ketika gagal, hal paling pertama saya pikirkan adalah peluang apa yang bisa segera saya kerjakan untuk dijadikan bisnis berikutnya. Jangan malah santai, terlena dalam kegagalan dan akhirnya timbul malas dan semakin tidak produktif.
Reporter: Fikri Akbar
Redaktur: Andry Soe