eQuator.co.id – Pontianak-RK. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak memprediksi akan terjadi gelombang tinggi di wilayah periaran laut Kalbar. Bahkan membahayakan aktivitas kelautan atau pelayaran hingga tiga hari ke depan.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, Hernu Cahya Prawira memperingatkan, lebih hati-hati melakukan aktivitas kelautan atau pelayaran. Angin kencang mencapai 25 knot, gelombang tinggi mencapai lima meter di Laut Cina Selatan. Arus laut mencapai kecepatan maksimum 40-100 cm/s yang kuat.
“Ini terjadi di wilayah Laut Cina Selatan, Utara Natuna, Perairan Kepulauan Natuna dan Anambas, Laut Natuna, Perairan Singkawang-Sambas, Perairan Pontianak dan Selat Karimata Bagian Utara,” ujar Hernu kepada Rakyat Kalbar, Jumat (26/2).
Kondisi sinoptik angin di atas wilayah perairan Kalbar di Utara Khatulistiwa, umumnya bertiup dari arah barat sampai utara, kecepatan angin berkisar antara 4-25 knots (1-6 skala Beaufort).
Adanya awan comulonimbus (cb) atau awan hitam di wilayah perairan, dapat menyebabkan bertambahnya tinggi gelombang disertai dengan hujan lebat dan angin kencang di wilayah tersebut.
“Diperkirakan tiga hari ke depan akan terjadi hujan ringan hingga hujan sedang, hampir di seluruh wilayah perairan di Kalbar,” ujarnya.
Menurutnya dengan kondisi cuaca di perairan laut tersebut, tentunya dengan kondisi gelombang tinggi sangat berbahaya bagi nelayan yang akan melaut.
“Gelombang mencapai lima meter, bahkan lebih dikarena kondisi angin kencang. Untuk itu waspada bagi para nelayan yang akan melaut,” jelas Hernu.
Mengenai kondisi banjir di wilayah Utara Kalbar, seperti di Sambas, masih berpotensi terjadi, akibat tingginya gelombang air pasang. (fia)