eQuator.co.id – Pontianak-Singkawang-RK. Masyarakat Pontianak tumpah ruah menyaksikan atraksi naga bersinar di halaman Rumah Dinas Wakil Gubenur (Wagub) Drs. Christiandy Sanjaya, MM di Jalan Zainuddin No.5 Pontianak, Sabtu (20/2) malam.
Atraksi naga bersinar tersebut menjadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu warga Kota Pontianak. Wagub Christiandy yang hanya menyediakan fasilitas pengunjung terbatas, tak menyangka dipadati masyarakat, bahkan tamu dari luar Kalbar.
“Dibandingkan tahun lalu, tahun ini lebih ramai dan menjadi daya tarik wisata. Sebenarnya pertunjukan naga bersinar tersebut untuk kalangan terbatas dan tidak membuat panggung, hanya untuk acara keluarga. Karena ada konferensi Indonesia untuk marga Tio, ada sekitar dari berbagai wilayah datang konferensi, saya undang mereka dengan melibatkan Dinas Pariwisata,” ungkap Christiandy.
Atraksi Naga Bersinar ini menghidupkan pariwisata di Kalbar pada perayaan Cap Go Meh. Apalagi dimeriahkan dengan karnaval fashion oleh pelajar. “Kita juga kedatangan tamu kenegaraan yang ingin menyaksikan peringatan Cap Go Meh. Tamu-tamu tersebut ada yang ke Pontianak dan ada juga ke Singkawang,” ujar Christiandy.
Mengenai momen Cap Go Meh yang digelar di Singkawang dan Pontianak, dikatakan Christiandy, hampir semua hotel penuh. “Tentunya ini merupakan suatu daya tarik wisata yang baik untuk Kalbar. Diharapkan para wisatawan yang datang dapat bercerita nantinya dan kembali lagi ke Kalbar tahun depan,” harap Christiandy.
Dukung Cap Go Meh
Anggota DPR RI, Daniel Johan mendukung penyelenggaraan Festival Imlek dan Cap Go Meh Singkawang 2016. Dia berharap penyelenggaraan Festival Imlek dan Cap Go Meh lebih meriah dari tahun sebelumnya.
“Ini tidak hanya milik Singkawang dan Indonesia saja, tapi juga menjadi destinasi utama,” ujar Daniel Johan di rumah dinas Wakil Walikota Singkawang, H Abdul Muthalib, Sabtu (20/2).
Seiring waktu, kata Daniel, fasilitas pendukung mesti dilengkapi. “Kita berharap adanya hotel dan penginapan yang baru, sehingga dapat melengkapi fasilitas yang ada bagi pengunjung,” katanya.
Daniel berharap pada tahun mendatang Presiden RI dapat datang dalam kegiatan pawai tatung Cap Go Meh di Kota Amoy ini. “Singkawang ini terkenal dengan tatung Cap Go Meh dan amoy-nya. Tentu menata Kota Singkawang menjadi sangat penting, dan warisan terpenting adalah kota tua yang menjadi harta karun terbesar,” ujar Daniel.
Lepas Pawai Lampion
Walikota Singkawang, Drs. H Awang Ishak, M.Si melepas pawai lampion di halaman Singkawang Grand Mall Jalan Ali Anyang, Singkawang Barat, Sabtu (20/2) malam. Sebanyak 106 peserta mobil hias dan ratusan peserta mengitari rute di ruas jalan protokol di Kota Amoy itu.
Meskipun dalam kondisi hujan, para peserta tampak semangat dengan kegiatan pawai lampion. Sebelum pelepasan, Walikota Singkawang dan wakilnya H Abdul Muthalib bersama Forkominda dihibur atraksi naga, barongsai dan pemukulan gendang tanda dimulainya pawai lampion.
Walikota Awang menaiki mobil hias didampingi wakilnya Abdul Muthalib. Begitu juga istri Awang, Malika Awang Ishak, dan Forkuminda Kota Singkawang serta Panitia Festival Imlek dan Cap Go Meh.
Para peserta pejalan kaki berada di depan rombongan mobil hias. Berbagai ornamen Imlek dan Cap Go Meh menghiasi mobil hias dengan berbagai bentuk, baik klenteng maupun perahu yang tak luput replika kera yang menjadi icon pada Imlek dan Cap Go Meh tahun ini.
Lampu-lampu lampion di kendaraan hias dan para peserta jalan kaki tampil berurutan, para petugas kepolisian, TNI dan Satpol PP serta Dishub sibuk mengamankan lalu-lintas yang padat, walaupun Kota Singkawang diguyur gerimis.
Warga Kota Amoi ini menyemut di sepanjang jalan. Bahkan ibu-ibu tak rela beranjak dari lokasi dimana mereka berada, meskipun dalam kondisi berjam-jam berdiri di titik terdepan sejumlah jalan protokol di Singkawang.
Ada juga warga yang mengabadikan foto pawai lampion, diantaranya di lantai dua dan tiga di beberapa rumah took (Ruko) sepanjang jalan protokol. Marching band membuat suasana semakin semarak, ditambah lagu-lagu berbahasa mandarin yang keluar dari speaker mobil hias.
Walikota Awang bersama istrinya Ny Malika Awang Ishak, dan Forkuminda melambaikan tangannya ke ribuan penonton yang memadati sepanjang jalan protokol.
Rute yang dilalui, mulai dari Singkawang Grand Mall Jalan Alianyang, menuju ke Jalan Firdaus I, Jalan Ponegoro, Jalan Budi Utomo, Jalan Nusantara, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Kalimantan, Jalan Setia Budi, Jalan Hasan Saad, Jalan Kepol Mahmud.
Khusus peserta pawai jalan kaki, akan berhenti di toko Liga Biru tepatnya di Jalan Kepol Mahmud. Sedangkan peserta pawai yang menggunakan kendaraan menuju Jalan GM Situt, Jalan Yohana Godang dan finis di Singkawang Grand Mall.
Ada satu diantara ratusan mobil peserta pawai lampion yang ketinggiannya melebihi tiga meter, tidak bisa memasuki ruas jalan protokol, lantaran banyaknya tali kabel yang harus dilewati. Beberapa peserta mobil hias menjadi macet dan tak bisa berjalan. Akhirnya panitia mengambil tindakan untuk meminggirkan mobil tronton peserta pawai hias, agar pawai lampion bisa dilanjutkan.
Sekretaris Panitia Imlek dan Cap Go Meh 2016 Singkawang, Sumberanto Tjitra, SH mengatakan, adanya peserta yang terputus, karena menggunakan mobil tronton dengan ketinggian diatas tiga meter.
“Jadi kalau terlalu tinggi melebihi batas yang telah ditentukan, akhirnya tidak bisa melewati jalan. Kenyataan satu mobil membikin masalah, akhirnya diambil tindakan untuk tidak ikut melanjutkan kembali, dan setelah itu pawai lampion baru dapat dilanjutkan,” kata Sumberanto.
Sumberanto menyayangkan adanya peserta yang tidak mematuhi aturan panitia. Diantaranya ketinggian kendaraan peserta tidak lebih dari tiga meter. “Kedepannya masalah ini akan menjadi pengalaman bagi kita, agar semua peserta mematuhi aturan yang telah dibuat panitia. Apalagi mobil hias termasuk peserta jalan kaki semuanya dinilai, termasuk ketertibannya,” tegasnya.
Laporan: Isfiansyah, Suhendra
Editor: Hamka Saptono