eQuator.co.id – Bengkayang-RK. Penjabat (Pj) Bupati Bengkayang, Moses Ahie, meresmikan penggunaan Pasar Teratai dan Mess Pemerintah Daerah (Pemda) I Bengkayang, Senin (15/2) pukul 09.00. Keduanya merupakan hasil kegiatan pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkayang Tahun 2014 dan 2015.
“Hal ini sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi terhadap hasil kegiatan pembangunan pada tahun yang lalu, sehingga hasil dari pembangunan itu dapat segera dipergunakan oleh masyarakat,” kata Moses.
Menurut Pj, pembangunan Pasar Teratai dan Mess I Pemda Bengkayang, selain dari APBD, juga juga bersumber dari APBD Provinsi Kalbar dan APBN. “Dengan selesainya kedua pembangunan tersebut, semakin menambah sarana dan prasarana baik bidang pelayanan kepada masyarakat dalam berinteraksi bisnis serta fasilitas pemerintah yang lebih refresentatif,” ujarnya pada peresmian yang juga dihadiri Camat Bengkayang Yustinus. K, Lurah Bumi Emas Laurentius Wahyudi dan beberapa Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Bengkayang.
Selain itu, diharapkan pula dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sehingga pada akhirnya dapat dihasilkan kualitas manusia dan kualitas pelayanan kearah yang lebih baik menuju cita-cita bangsa Indonesia. Yaitu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat agar lebih baik. “Pemerintah terus melengkapi berbagai sarana dan prasarana bagi aparatur Pemkab Bengkayang mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat kecamatan dalam bentuk penyediaan fasilitas pendukung kerja, baik fasilitas mobilitas, perkantoran dan fasilitas pendukung kerja lainnya.” ucap Moses.
Walaupun Pasar Teratai belum rampung semua, karena terdapat genangan air. Begitu juga fasilitas Mess belum semuanya selesai, karena belum adanya Air Conditioner (AC) disetiap kamar. “Namun sudah dapat dipergunakan sambil dilakukan pembenahan,” ucap Pj yang akan berakhir pada 17 Februari 2016 ini.
Sementara itu, seluruh pedagang yang berjualan di Pasar Teratai menyambut baik dengan peresmian tersebut. Sebab, pedagang sudah bosan dengan tempat sebelumnya yang sempit dan kumuh.Namun para pedagang juga mengeluhkan belum rampungnya seluruh kegiatan pekerjaan di lokasi tersebut sehingga air tergenang, banyak sampah dan lokasinya sempit.
Joni, 35 tahun, salah seorang pedagang mengeluhkan konstruksi bangunan Pasar Teratai kurang memperhatikan kenyamanan pedagang. “Model bangunan Pasar Teratai ini sedikit aneh, kok dibuat bertingkat dan pedagang sayuran harus menempati lokasi jualan di lantai dua, sedangkan pedagang lainnya di lantai bawah, kemudian disekitar lokasi akses jalan sempit.” keluh Joni.
Tidak seperti bangun sebelumnya yang dibuat satu lantai, sehingga pembeli tidak kesulitan untuk mendapatkan pelayanan dalam berbelanja, karena tidak perlu repot naik tangga menuju di lantai dua. (Kur)