Bebas Banjir, Rawan Puting Beliung

PORAK PORANDA. Rumah milik warga roboh dan rusak parah dihantam puting beliung di jalan Purnama, Pontianak Selatan, Selasa (9/2) lalu. DOK
Aswin Taufik
Aswin Taufik

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Beberapa wilayah di Kalbar mengalami musibah banjir akibat dari meluapnya air sungai ditambah curah hujan yang cukup tinggi. Kota Pontianak diprediksi bebas musibah itu, namun rawan puting beliung.

“Tingginya curah hujan menurut perkiraan BMKG hingga akhir Maret 2016 sehingga beberapa daerah berpotensi banjir seperti di Kabupaten Sambas, dan Bengkayang yang terjadi banjir saat ini. Kota Pontianak termasuk tidak berpotensi banjir,” ujar Aswin Taufik, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Minggu (14/2).
Ia menjelaskan, kendati jika curah hujan tinggi, Kota Pontianak hanya berpotensi terjadi genangan air. Air akan cepat turun seiring dengan surutnya Sungai Kapuas. “Namun biarpun banjir kemungkinan tidak terjadi, tapi masih rawan dengan angin puting beling. Sudah dua kali terjadi bencana angin puting beliung, pertama di  Kecamatan Pontianak Timur 40 rumah warga atapnya rusak diterbangkan angin. Lalu angin puting beliung yang kedua yakni di Kecamatan Pontianak Selatan yang merusakkan 15 rumah pada bagian atapnya di Jalan Purnama 2,” terangnya.
Puting beliung yang terjadi dikedua titik tersebut, kata Aswin, kejadiaannya tiba-tiba. Tidak dapat diprediksi. “Kita hanya bisa berharap masyarakat memperhatikan konstruksi bangunan rumahnya terutama atap untuk dapat dipastikan kuat. Apalagi saat hujan disertai angin kencang,” imbaunya.
Bila terjadi bencana puting beliung, koban maupun masyarakat dapat melaporkan ke BPBD Kota Pontianak. Terlebih sampai ada pemukiman warga yang rusak. Sehingga bisa ditindaklanjuti berupa bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot).
“Pemkot Pontianak pada setiap korban angin puting beliung selalu memberikan bantuan berupa atap seng sesuai dengan kebutuhan korban,” tutupnya.

Laporan: Gusnadi

Editor: Arman Hairiadi