eQuator.co.id – Sukadana-RK. Dibalik ditemukannya dua buku sakral Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dan satu kitab suci Alquran di bekas camp Gafatar di Dusun Segua, Desa Pampang Harapan, Sukadana, Kamis (4/2) lalu, memunculkan dugaan baru.
Buku dan satu Alquran yang terdapat cap stempel SMU Muhammadiyah 7 Palembang, ditemukan didalam lubang di sekitar camp mereka. Ini mirip seperti cara kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menyembunyikan senjata api (Senpi).
“Diduga untuk sementara dengan melihat bentuk, dan ukuran lubang yang tertata rapi dengan kotak yang terbuat dari papan, dimungkinkan pernah menjadi tempat untuk menyimpan senjata api laras panjang,” ungkap Anggota TNI, Koptu Efendi ketika menyerahkan dua buku dan Alquran di kantor Koramil Sukadana, Selasa (9/2).
Tak hanya Efendi yang bertugas sebagai Babinsa Pampang Harapan menaruh curiga. Masyarakat yang ikut membantu penyisiran lokasi camp milik Gafatar di Dusun Segua itu pun memiliki firasat yang sama.
Untuk sementara, sambung Efendi, dirinya masih sebatas menduga. Jika kotak tersebut pernah terdapat senjata api. Karena melihat kotak tersebut, sebelumnya pernah untuk meyimpan berbagi barang penting milik Gafatar, seperti senjata, bendera, laptop dan berbagai dokumen lainnya. Selain itu, disekitar lubang tersebut terdapat banyak jejak kaki.
Kecurigaanya itu bukan tanpa alasan. Sebab, Efendi mengaku, dirinya pernah ditugaskan di Aceh. Dari pengalaman di Aceh, dirinya pernah menemukan senjata api milik GAM, yang disembunyikan didalam lubang persis yang ada di camp Gafatar di Dusun Segua tersebut.
“Naluri saya juga mengarah ke sana. Jika tempat tersebut pernah dijadikan tempat untuk meyimpan senjata api. Karena pada saat saya bertugas di Aceh. Bentuknya sama persis ketika saya menemukan senjata milik GAM. Apalagi di Dusun Segua itu, kondisi lubangnya diatasnya terdapat kursi untuk menutupi lubang tersebut. Hal itu menambah kecurigaan,” terang Efendi.
Sementara, dikatakan Babinkamtibmas Pampang Harapan, Brigadir Polisi Zainal Mutakhir, untuk saat ini mengenai senjata api belum ada ditemukan. Namun hanya ditemukan berupa buku-buku, kitab, tafsir yang berserakan di ruangan kamar pemukiman Gafatar. Hal ini terlihat ketika melakukan patroli rutin di kawsan tersebut.
“Jika mengenai kotak yang terdapat di bawah kolong permukiman warga Gafatar itu, kotak tersebut tempat untuk meyimpan solar call. Pada saat di evakusi dan ditampung di Sukadana, mereka pun (Gafatar) kembali untuk mengambil solar call tersebut,” terang Zainal.
Sedangkan untuk tempat penemuan buku, yang ditemukan oleh anggota TNI berada di bawah camp tempat ketua dua eks Gafatar, Daud. “Tetapi memang disitu juga pernah menjadi tempat penyimpanan aki, solar call, dan lainnya. Untuk buku tersebut ditemukan dibawah kamp milik ketua dua Gafatar,” tutupnya.
Seperti diketahui, kembali ditemukannya dua buku dan satu Alquran terjemahan di camp milik warga Gafatar di Dusun Segua oleh angota Babinsa Desa Pampang Harapan. Adapun dari kedua buku itu tentang Sejarah Tuhan Kisah 4000 tahun penciptaan tuhan dalam agama-agama, penulis Karen Armstrong dan buku Atlantis The Lost Containent Finally Found, penulis Prof Arysion Santos, Indonesia Tempat Lahir Peradapan Dunia. Sedangkan Alquran terjemahan yang terdapat cap stempel SMU Muhammadiah 7 Palembang, telah ditandai pada ayat-ayat seputar jihad. (lud)