Istri Sibuk Cari Bukti Perselingkuhan Suami

Masalah rumah tangga yang dialami Donlesi, pria 44 tahun dan Karin, wanita 39 tahun mungkin bisa menjadi pelajaran bagi Pasutri yang lain. Pasalnya, proses perceraian mereka sudah berjalan selama satu tahun, namun putusan tak kunjung diberikan.

Ini karena tuduhan perselingkuhan yang diajukan oleh Karin sebagai alasan cerai, dianggap tidak rasional dan kurang bukti oleh majelis hakim Pengadilan Agama (PA) Surabaya.

Donlesi agaknya gemas sekaligus risih dengan kelakuan calon mantan istrinya, Karin. Sebab sampai saat ini, dia selalu dibikin pusing dengan kelakukan Karin yang mirip mata-mata, selalu kepo dengan kehidupan sosial dirinya.

Demi mencari bukti perselingkuhan yang dituduhkan kepadanya, Karin menginterogasi hampir seluruh teman, bahkan bos di kantor Donlesi. Alasannya, untuk menyelidiki siapa wanita simpanan Donlesi.

“Mbuh, saya sampai malu. Gara-gara dia, seluruh orang kantor jadi tahu apa yang terjadi dalam rumah tangga kami. Dia itu SMS (short message service) ke teman-teman saya, bahkan ada yang didatangi segala, dan semua ditanya apakah kenal dengan nama perempuan yang ia curigai ada main sama saya. Padahal, saya juga nggak tahu dia dapat nama itu dari mana,” ungkap Donlesi.

Pria yang merupakan bankir senior di sebuah bank swasta ini mengaku malu atas kelakuan istrinya tersebut. Sebab gara-gara kelakuan Karin, kantornya jadi ramai rumor, bahwa dia adalah pria hidung belang yang rela meninggalkan keluarga demi wanita simpanan. Padahal kenyataannya, menurut Donlesi, ia dengan wanita yang dituduhkan Karin sebagai selingkuhannya itu hanyalah rekan kerja satu tim di kantor.

“Dia ngaku kenal segala. Dia rayu-rayu supaya semua mau jadi saksi di pengadilan. Kami memang punya anak dua, dan dia berjuang mendatangkan banyak saksi, agar hak asuh anak jatuh ke tangan dia. Sudah hampir setahun ini sidang nggak selesai-selesai. Saya sampai kesal,” keluh Donlesi.

Menurut dia, yang mengajukan perceraian adalah Karin sendiri. “Beberapa tahun belakangan, dia menjadi sangat sensitif dan bawaannya selalu curiga dan akhirnya uring-uringan,” ucapnya.

Padahal, menurut Donlesi, calon mantan istrinya itu hanya termakan oleh hasutan orang yang tidak suka dengan rumah tangga mereka. Hingga ujung-ujungnya, Karin mengajukan gugatan cerai ke pengadilan.

“Lha wong saya ini salah apa? Punya WIL juga enggak, bosan sama dia juga enggak, punya masalah dengan dia juga enggak. Jangan-jangan malah dia sendiri yang punya pria simpanan, makanya cari-cari alasan maksa minta cerai,” katanya.

Warga Balasklumprik ini mengaku malu pada bosnya yang tak luput menjadi sasaran kepo Karin. Sampai-sampai, dia dipanggil ke ruangan bos bersama perempuan rekannya di kantor yang dicurigai Karin tersebut. Bos bertanya apakah mereka memang punya hubungan khusus atau tidak.

“Gara-gara omongan dia (Karin), teman saya itu sampai dipindah ke luar daerah. Tapi menurut saya itu lebih aman, toh dia juga belum berkeluarga. Kasihan kalau di sini, dicurigai terus sama Karin. Saya yang nggak enak sendiri,” papar Donlesi. (Radar Surabaya/JPG)