eQuator – Bengkayang-RK. Sudah sekitar setahun di relokasi ke tempat sementara, sebanyak 130 pedagang di Pasar Sayur Teratai di Jalan Jerendeng AR, Bengkayang, kini nasibnya tidak jelas. Janjinya akan dipindahkan per 1 Januari 2016, tapi tak kunjung ditempati.
Sebelumnya pedagang sayur, ikan dan dagaing ini dipindahkan sementara, karena gedung pasar sayur Teratai di Komplek terminal direnovasi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Bengkayang. Ternyata usai direnovasi gedungnya tak kunjung ditempati. Tidak hanya itu, pembangunan gedung tersebut malah kritik, karena tidak sesuai dan kurang layak untuk ditempati. Pedagang dikhawatirkan bangunan itu rubuh.
Jhoni, 26, pedagang daging babi menuturkan, sudah satu tahun lebih berjualan di lokasi sementara, namun sampai saat ini tidak jelas. “kami dijanjikan untuk berjualan sementara di Jalan Jerendeng selama 6 bulan, namun sudah satu tahun lebih belum ada kejelasan dan pihak Kelurahan Bumi Emas memberikan informasi terakhir akan pindah awal Januari 2016, namun sampai hari ini belum ada titik terang,” ujarnya, kepada Rakyat Kalbar Senin (25/1) lalu.
Jika pun dipindahkan, kata Jhoni, para pedagang masih pikir-pikir menempatinya. Mereka takut bangunan tersebut roboh. “Menurut pengamatan kami memang tak pantas bangunan pasar sayur dibuat bertingkat karena rawan dengan beban yang berat,” katanya.
Realitas ini, kata Jhoni membuat pedagang serba salah. Jika tidak pindah, mereka kesulitan berjualan karena hanya menempati lokasi sementara ini sempit. Tapi, jika pindah, dikhawatirkan bangunan yang baru kontruks tidak mampu menahan beban berat dan akhirnya roboh.
Terpisah, ketika diminta tanggapannya, Lurah Bumi Emas, Laurentius Wahyudi, M.Pd mengatakan pedagang akan segera dipindahkan dalam waktu dekat. Sebab, saat ini masih menunggu pembenahan di lokasi pasar teratai. “Jelasnya para pedagang tinggal menunggu waktu untuk dipindah, Sekarang masih dalam persiapan,” ungkap pria yang akrab disapa Yudi ini.
Sementara Kepala Disperindagkop dan UMKM Bengkayang, Luter Wongkar enggan berkomentar terkait belum dipindahnya para pedagang ini. SMS yang dilayangkan pun tidak ada balasannya. (Kur)