Di tengah himpitan kondisi ekonomi yang belum membaik, perusahaan multifinance mendapat angin segar. Pemerintah telah membuka kran usaha pembiayaan mikro untuk modal kerja yang selama ini hanya dikuasai oleh perbankan.
Diakui atau tidak, kredit mikro sejatinya bisnis yang cukup bagus bagi perusahaan pembiayaan. Di tengah badai krisis, bisnis ini ternyata tetap tumbuh dengan baik. Hal ini yang ternyata disadari oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendongkrak kinerja perusahaan multifinance yang tahun lalu sangat lesu.
FIFGROUP sebagai salah satu perusahaan multifinance terbesar tanah air adalah salah satu perusahaan yang ingin memasuki pembiayaan mikro. Karena ini merupakan bisnis baru, target awal yang dicanangkan FIFGROUP juga tak terlalu besar. Mereka memasang pembiayaan di angka Rp 500 miliar.
Nantinya, khusus untuk pembiayaan mikro, FIFGROUP akan menyerahkannya kepada anak perusahaan yang selama ini menangani elektronik dan perabotan rumah tangga, yaitu Astra Multi Fainance (AMF) atau biasa yang disebut SPEKTRA.
”Karena ini bisnis baru kami, target yang kami pasang hanya di kisaran Rp 500 miliar. Angka ini kami salurkan untuk 40 ribu konsumen kami. Nanti jika pasar ini berkembang baik, maka target kami tentunya akan lebih besar lagi,” kata Presiden Direktur dan CEO FIFGROUP Suhartono saat konferensi pers di sela acara community gathering, Geliat Usaha Rakyat bersama FIF Group di Grand Whiz Hotel, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (25/1).
Suhartono mengakui, pembiayaan mikro merupakan peluang bisnis yang perlu dimanfaatkan. Selain memiliki nilai bisnis, pembiayaan ini juga akan membantu mendorong sektor UMKM agar lebih berkembang sekaligus meningkatkan produktifitas pelaku usaha.
”Kami tidak hanya berbisnis, namun kami juga memberikan konsultasi kepada para pelaku usaha, sehingga mereka bisa berkembang dan lebih baik,” tambah Suhartono.
Selain menggelar community gatering, nantinya FIFGROUP juga akan menggelar roadshow ke beberapa daerah untuk mensosialisasikan program ini. ”Kami ingin masyarakat mengenal FIFGROUP sebagai perusahaan yang tidak hanya membiayai sepeda motor atau elektronik, namun kami sudah masuk di sektor mikro,” kata Suhartono.
Khusus di pembiayaan mikro, bunga yang ditawarkan FIFGROUP kepada konsumen sangat kompetitif. Mereka menawarkan bunga 0,8 persen sampai 0,9 persen. Bunga ini lebih rendah dibandingkan yang ditawarkan perbankan.
Direktur Utama AMF Darwan Tirtayasa menambahkan, perusahaannya tidak akan memasang bunga tinggi di sektor ini. ”Kami tidak akan mungkin menawarkan bunga tinggi. Karena jika itu kami lakukan, maka bisnis ini tidak akan berkembang,” kata Darwan menjawab pertanyaan Koran ini.
Menurut Darwan, jika merujuk pembiayaan tahun sebelumnya, sejatinya perusahaannya mampu menyalurkan Rp 1,6 triliun. ”Namun untuk saat ini, kami akan melihat terlebih dahulu perkembangannya. Mungkin tahun depan kami akan bisa menentukan kebijakan selanjutnya setelah melihat pencapaian tahun ini,” katanya. (wsa)