eQuator – KETAPANG. Koperasi Pegawai Negeri Persatuan Guru Republik Indonesia (KPN PGRI) Karya Mandiri Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2015 di gedung SDN 02 Desa Kuala Tolak, kecamatan Matan Hilir Utara, Kamis (14/1). Terlaksananya kegiatan ini menjadikan KPN PGRI Karya Mandiri terdepan dalam melaksanakan RAT di Kabupaten Ketapang bahkan di Provinsi Kalbar.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ketapang yang diwakili Kepala Bidang Koperasi, Ibnu Hud ketika menyampaikan sambutan mengatakan, Bupati Ketapang baru menerbitkan surat edaran tentang himbauan pelaksanaan RAT tahun buku 2015. Termasuk, surat yang diterbitkan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Kalbar.
“Alhamdulillah, KPN PGRI Karya Mandiri ini sudah mendahului melaksanakan RAT. Padahal, surat edaran baru diterbitkan dan batas akhir RAT hingga bulan Maret mendatang,” kata Ibnu Hud.
RAT ini, dilanjutkannya, merupakan amanat UU No 2/1992 tentang perkoperasian, dimana disebutkan bahwa RAT merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
“Dalam melaksanakan RAT ini, jelas pengurus menyampaikan pertanggungjawabannya. Seperti melaporkan kegiatan usaha apa-apa saja, pertanggungjawaban keuangan, dan lain-lainnya. Alhamdulillah, yang saya dengar dari laporan Ketua Koperasi bahwa SHU (Sisa Hasil Usaha) jika dibagikan kepada tiap anggota masih menerima sekitar Rp 142 ribu, ini disyukuri setidaknya uang itu bisa digunakan untuk beli buku sekolah anak,” katanya.
Dalam kegiatan RAT, sambungnya, mesti dibuat rencana anggaran pendapatan belanja. Selain itu, pengawas harus buat laporan secara tertulis sesuai amanah UU. “Jadi pengurus dan pengawas harus buat laporan tiap tahunnya secara tertulis,” pesannya.
Mengingat KPN Karya Mandiri termasuk koperasi primer, maka diberi batas akhir pada bulan Maret 2016 untuk laksanakan RAT. Alhamdulillah, awal Januari ini KPN Karya Mandiri sudah gelar RAT di SDN 02 MHU, dan artinya ini tercepat di Ketapang dan mungkin di Kalbar,” timpalnya.
Ibnu Hud menerangkan, program koperasi ke depan harus mengoptimalkan fungsi dan peran koperasi sebagai kekuatan utama dalam perekonomian nasional. “Karena kita bersifat lokal, maka kita harus meningkatkan produktifitas, meningkatkan fungsi dan peran koperasi,” pintanya kepada pengurus KPN PGRI Karya Mandiri.
Langkah-langkah untuk meningkatkan koperasi, kata Ibnu Hud pula, salah satunya adalah dengan meningkatkan peran anggota koperasi. Misalnya, membuka seluas-luasnya bidang usaha. Sebab, kunci utama dalam koperasi adalah usaha. “Usaha apa saja harus dikembangkan. Dalam koperasi ini, selain meningkatkan kesejahteraan anggotanya juga bagi masyarakat di sekitarnya,” terangnya.
Selanjutnya, peningkatan kemampuan dan pengelolaan dalam pengurus koperasi. Koperasi yang dibentuk harus kuat dalam rangka menuju koperasi yang SKTM (Sehat, Kuat, Tangguh dan Mandiri). “Sesuai namanya Karya Mandiri, jadi koperasi ini harus mandiri dan jangan mengandalkan orang lain. Jika mau koperasi ini maju, harus buka usaha sebanyak-banyaknya. Jangan hanya dirikan koperasi tapi melempem (lemah). Tapi, patut diapresiasi selama lima tahun berjalan KPN Karya Mandiri berjalan dengan baik,” sanjungnya.
Sementara Ketua UPPK Matan Hilir Utara, Muhammad Noor, SPd menyampaikan, KPN PGRI Karya Mandiri yang baru lima tahun berjalan, namun sudah memberikan prestasi yang patut mengharumkan kecamatan Matan Hilir Utara. Sebab, pada tahun lalu, kata dia, koperasi ini terbaik di Kabupaten Ketapang. Sehingga pengurus koperasi yang diwakili bendahara, Nasuka SpdI diundang mengikuti pelatihan di Yogyakarta.
Perkembangan KPN Karya Mandiri, dilanjutkan Muhammad Noor, sudah berkembang cukup pesat, dimana anggotanya pada awal dibuka hanya puluhan orang dan sekarang sudah lebih dari 100 orang. Begitu pula dengan modalnya mengalami peningkatan. Bahkan, setahunya, pada tahun ini pendapatan koperasi melebihi dari target.
Untuk itu, ia berpesan, kepada rekan-rekan guru untuk ikut bergabung di koperasi ini mulai guru SD, SMP dan SMA. Ia mengajak sama-sama berpartisipasi agar koperasi ini kedepan lebih berkembang dan maju. Dengan begitu, cita-cita untuk mensejahterakan anggotanya dapat segera terwujud. “Mari tetap tumbuhkan kemandirian dalam koperasi, dan tidak meminjam modal di bank,” harapnya.
Adapun RAT KPN PGRI Karya Mandiri ini dibuka secara resmi Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, Dwi Indra Buana. Dalam pidatonya, ia bangga karena koperasi ini mampu menjadi yang terbaik walau baru berjalan beberapa tahun. “Saya minta seluruh guru di kecamatan MHU ini bisa bergabung dalam koperasi ini,” pintanya.
Acara ini juga dihadiri Sekcam MHU, Ahmad Yani. Ketua dan Pengurus KPN PGRI Karya Mandiri serta seluruh anggota koperasi. “Atas nama pemerintah kecamatan kami mengapresiasi RAT ini. Kami pun menghimbau, karena ini koperasi simpan pinjam yang modalnya dari anggota, maka jaring sebanyak-banyaknya anggota sehingga modal bisa besar dan anggota yang minjam juga dapat lebih banyak,” sarannya.
Ketua KPN PGRI Karya Mandiri, Muhammad melaporkan, seputar perkembangan koperasi yang dipimpinnya. Dikatakannya, jumlah anggota KPN PGRI Kaya Mandiri, per 31 Desember 2014 berjumlah 106 orang. Pada tahun 2015 masuk sebanyak 13 orang dan keluar 5 orang dikarenakan pensiun dan pindah tugas, sehingga total anggota pada tahun 2015 berjumlah 114 orang.
Selanjutnya, perkembangan aset koperasi berjumlah Rp 338.503. 884 yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dana cadangan, SHU anggota dan dana lain-lainnya. Yang terakomodasi di dalam piutang anggota terhitung 31 Desember 2015 berjumlah Rp 269.060.000. Adapun sisa saldo kas pada tahun 2015 ini Rp 68.643.884.
Sedangkan untuk pendapatan jasa kotor, disampaikan Muhammad, pada tahun 2015 ini berjumlah 45.624.000. Kemudian dipotong untuk pengeluaran RAT pada tahun ini sebesar Rp 4.124.000. “Jadi sisa pendapatan jasa berjumlah Rp 41.500.000. Jika dikalkulasikan untuk pendapatan jasa anggota yaitu 40 persen dikali Rp 41.500.000, maka SHU sesuai dengan simpanan berjumlah Rp 16.600.000. “Jadi kalau dibagikan ke seluruh anggota, kira-kira hasil SHU Rp 142.000 dan jauh lebih besar dari tahun sebelumnya,” tutupnya. (lud)