Jaga Kelestarian Jembatan Batu

MELINTASI JEMBATAN BATU. Truk bikin macet di Jembatan Batu, warga berharap dialihkan melintasi Jembatan Sabok. M RIDHO

eQuator – Sambas-RK. Masih melintasnya kendaraan roda enam ke atas bermuatan berat di Jembatan Batu, diprotes Dedi Supriadi, warga Desa Tanjung Bugis Sambas.

Pasalnya, selain membuat macet, beban berat dikhawatirkan dapat merusak jembatan bersejarah yang berusia hampir 100 tahun itu. Mestinya Dinas Perhubungan (Dishub) Sambas menindak tegas kendaraan berat yang masih melintas di Jembatan Batu dan arahkan melintasi Jembatan Sabok.

“Jembatan Sabok itu sudah lama jadi dan telah diresmikan Bupati Sambas dr Hj Juliarti Djuhardi Alwi MPH tahun 2015 lalu. Selain itu, jalannya juga sudah di aspal, tapi kenapa masih diizinkan kendaraan bermuatan berat melintasi Jembatan Batu. Seharusnya Pemkab Sambas melalui Dishub sudah mengalihkannya, karena menyebabkan kemacetan,” tegas guru di salah satu SDN Negeri Sambas ini kepada Rakyat Kalbar, Senin (11/1).

Dikatakan Dedi, ada dua Jembatan Batu di pusat kota Sambas. diantaranya Jembatan Batu Geratak Asam dan Jembatan Batu Kampung Dagang. Kedua jembatan batu ini usianya sudah sangat tua, dan sudah saatnya beban kendaraan yang melintasinya dikurangi dan digunakan untuk kendaraan dalam kota saja. Sedangkan truk dan bus dialihkan ke Jalan Rambi-Kartiasa terus ke Jembatan Sabok. “Sudah waktunya kita lestarikan jembatan batu ini, biar awet dan tahan lama,” ungkap Dedi.

Pemerintah harus tegas melarang kendaraan dengan beban berat melintas Jembatan Batu. Selain dapat menyebabkan kerusakan, juga dapat menyebabkan terjadinya kemacetan, apabila dua kendaraan melintas berlawanan arah.

“Diharapkan Dishub dan aparatur Polres Sambas dapat menindak tegas kendaraan truk dan bus yang masih melintasi Jembatan Batu, kecuali bus dalam kota,” tegasnya. (edo)