eQuator – Sambas. Tahun ini, pembangunan Water Front City (WFC) dan taman kota di Jalan Pembangunan menjadi fokus Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PU CK) Kabupaten Sambas. Tidak hanya bersumber dari APBD kabupaten dan provinsi, tapi juga dari APBN.
Begitu penegasan Kepala Dinas PU CK Sambas, Ir H Ibrahim Kasim MM kepada wartawan, Rabu (6/1). Pembangunan WFC, jelas Ibrahim, awalnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, pembebasan lahan menjadi kendala sehingga program ini tidak dilanjutkan. Sebab, pemerintah pusat akan membantu jika lahannya tidak bermasalah. “Tahun 2016 WFC kembali kita prioritaskan. Dananya kita usulkan sebesar Rp 5 miliar yang digunakan untuk pembangunan pintu gerbang, penimbunan, taman serta lahan parkir areal WFC agar tertata rapi,” jelasnya.
Terkait taman, jelas Ibrahim, sudah dilaksanakan sejak tahun 2015. Saat ini taman sudah jadi di sepanjang median jalan pembangunan hingga tugu di bundaran Kantor Bupati Sambas. Sedangkan tahun 2016, Dinas PU CK akan meningkatkan pembangunan taman kota. “Itu kan banyak lahan kosong, diantaranya Jalan Pembangunan dan Jalan Sukaramai. Kalau dulu kita fokus di media jalan, sekarang kita akan fokus membangun taman yang bisa menjadi tempat bermain anak-anak dan keluarga, termasuk menjadi tempat olahraga,” jelasnya.
Terkait program kerja, tambahnya, Dinas PU CK tidak saja membangun taman dan WFC, tapi juga membangun sarana perkantoran, seperti Kantor Camat Tebas dan Camat Teluk Keramat, termasuk memprioritaskan pembenahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sorat. “Karena kita juga ada dapat bantuan alat dari pusat melalui Provinsi Kalbar, berupa ekskavator dan buldoser untuk meratakan sampah dan membenahi areal TPA,” paparnya.
Ibrahim menegaskan, infrastruktur yang nantinya akan dibangun tentunya akan bermuara pada upaya Pemkab Sambas mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM), seperti gedung perkantoran untuk pelayanan dasar masyarakat, dan tata kota agar lebih rapi, serta menambah nilai estetika perkotaan. “Sejumlah program pembangunan tentunya mengarah ke peningkatan IPM, termasuk perbaikan ketersediaan sarana dan prasarana air bersih, sanitasi, drainase, jalan lingkungan yang memiliki pengaruh besar mendongkrak IPM itu sendiri,” tegasnya.
Taman kota yang dibangun, jelas Ibrahim, nantinya bakal diberi nama Taman Pembangunan. Dimana sarana dan prasaranya akan dibuat lebih tertata. Termasuk menjadi taman bermain bagi anak, tempat pelestarian dan sarana lain yang dapat menjadi sasaran dokumentasi untuk diabadikan masyarakat, karena tujuan taman ini sebagai tempat terbuka hijau yang bisa dinikmati masyarakat. “Kita harap pembangunan bisa terealisasi tahun ini, dan masyarakat dapat menjaga kelestariannya agar tidak cepat rusak,” imbaunya. (edo)