eQuator – Pontianak-RK. Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.D.A telah resmi menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura, Rabu (6/1).
Penyerahan tongkat komando dari Mayjen TNI Toto R Soedjiman kepada Mayjen TNI Agung Risdhianto secara seremonial berlangsung di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, dipimpin Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono.
Kepala Penerangan Kodam XII Tanjungpura, Kolonel Inf Mukhlis melalui siaran persnya sore kemarin menyampaikan, selain Pangdam Agung Risdhianto, dalam waktu yang bersamaan juga diserah-terimakan Danpuspomad dari Mayjen TNI Dodik Widjanarko kepada Brigjen TNI Dedy Iswanto, Dansecapa AD dari Brigjen TNI Eddy Supriyanto kepada Kolonel Inf A.A.B. Maliogha dan Kadisjarah AD dari Brigjen TNI Agus Heru Prasetyo kepada Brigjen TNI Hadi Kusnan.
Mukhlis mengatakan, terdapat beberapa amanat yang disampaikan Kasad TNI dalam serah-terima jabatan kemarin. Diantaranya, Kasad TNI menekankan kepada pejabat yang baru dilantik agar konsisten untuk mewujudkan good governance dan clean goverment sebagaimana harapan prajurit, masyarakat dan pemerintah.
“Karena beberapa waktu yang lalu, Kasad telah melakukan Rapim TNI AD. Memasuki awal tahun 2016 seluruh satuan jajaran TNI AD harus siap mengimplementasikan program kerja dan anggaran tahun 2016, sesuai kebijakan-kebijakan dan prioritas sasaran yang telah ditetapkan,” ujar Mukhlis.
Kasad juga mengingatkan, mengenai Undang-Undang RI No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, didalamnya tercantum asas-asas umum sebagai pencerminan best practices dalam pengelolaan keuangan negara. Meliputi akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dan pemeriksaan keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang bebas dan mandiri.
“Sehingga kata Kasad, yang perlu mendapat perhatian bersama adalah, semakin meningkatnya anggaran pada tahun 2016, maka pengelolaan keuangan negara harus diselenggarakan secara profesional, terbuka dan bertanggungjawab, demi terwujudnya good governance di lingkungan TNI AD,” tegasnya.
Selain hal di atas, kata Mukhlis, Kasad TNI juga menyinggung soal penyelenggataan Pilkada serentak beberapa waktu lalu. Menurutnya, pesta demokrasi itu sebuah babak baru dalam kehidupan demokrasi di Indonesia dan dunia. Dimana secara umum, Pilkada telah dapat terselenggara dengan aman dan lancar, sehingga tidak mengganggu kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sebagaimana dikhawatirkan sebelumnya.
“Namun demikian, kata Kasad, persoalan-persoalan yang terkait dengan hasil Pilkada masih potensial untuk terjadi di berbagai wilayah tanah air,” jelas Mukhlis.
Untuk itu, pesan yang disampaikan Kasat Mulyono, dalam menyikapi perkembangan situasi pasca Pilkada serentak, Pangdan sebagai pemegang komando wilayah Kalbar maupun Kalteng, dapat terus merespon setiap dinamika yang terjadi di lapangan dengan arif dan bijaksana. Tentunya dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
“Kasad menegaskan kepada Pangdam XII, pelibatan semua pemangku kepentingan tersebut, merupakan upaya untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya konflik komunal dan aksi anarkhis, apalagi yang dapat menghambat proses pembangunan daerah,” ujarnya.
Laporan: Fikri Akbar
Editor: Hamka Saptono