“Harus Dikerjakan Minimal pada Februari”
eQuator – Sanggau-RK. Bupati Sanggau Paolus Hadi menyampaikan refleksi akhir tahun kinerjanya di tahun 2015. Secara umum, menurut Bupati, yang harus didorong adalah pelaksanaan program di tahun 2015 yang sempat terhambat bisa dilaksanakan di tahun 2016.
“Untuk itulah saya sudah melakukan refleksi untuk startingnya tidak boleh terlambat lagi, walaupun ada masalah-masalah teknis yang menghambat itu, kita harus segera sesuaikan dengan peraturan yang sudah dikeluarkan termasuk Instruksi Presiden dan seterusnya. Itu yang pertama,” kata Bupati, Senin (04/01).
Selanjuta, bagaimana perekonomian di Kabupaten Sanggau bisa bergerak. Meski diakuinya ini merupakan masalah nasional, bukan berarti tak menjadi fokus pemerintah daerah.
“Saya juga meminta bagaimana nanti permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan usaha masyarakat ini menjadi fokus kita untuk melihat pergerakan apa yang dilakukan masyarakat. Terutama mungkin perlu mendorong masyarakat kita ini tidak konsen dengan mono kultur,” terangnya.
Jadi, para petani diharapkan melakukan intensifikasi tanaman termasuk perluasan beberapa komoditi yang strategis. Pasalnya ia menilai sudah ada progres yang baik di 2015. “Bagaimana petani kita dikembalikan untuk bisa memanfaatkan persawahan yang sudah lama tidur. Dan juga menambah jenis usaha baru misalnya lada, ubi dan seterusnya. Dan ini kita baca peluang supaya mereka tidak tergantung dengan sawit. Walaupun kita berharap pergerakan di tahun 2016 ini ada perubahan untuk sawit dengan karet,” ujarnya.
Sementara dari sisi infrastruktur dasar seperti air dan jalan, diakui Bupati menjadi kendala di tahun 2015. APBD yang ada tak maksimal diserap. Ia pun bertekad hal itu tak boleh lagi terjadi di 2016.
“Nah memang seperti yang saya sampaikan tadi itulah yang menjadi kendala kita di tahun 2015. Anggaran kita tidak maksimal penyerapannya ditahun 2015 sehingga di tahun 2016 ini tidak boleh terjadi lagi untuk infrastruktur jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya. Karena infrastruktur sangat memperngaruhi,” bebernya.
Meskipun begitu, pria yang akrab disapa PH itu mengaku bangga bahwa serapan anggaran Desa di Kabupaten Sanggau termasuk yang tercepat di Indonesia sehingga Kabupaten Sanggau mendapat penghargaan dari Kementerian Desa Tertinggal. Dengan keberhasilan ini, Ia berharap bisa membantu percepatan pembangunan infrastruktur di desa.
Sementara itu, Anggota DPRD Sanggau, Konggo Tjintalong Tjondro mengapreseasi percepatan yang direncanakan bupati. Ia menyarankan pada 2016, setidaknya bulan Februari, sudah mulai dikerjakan program yang sempat terhambat di 2015.
“Kebanyakan itu ada di Dinas PU, terutama di Bina Marga. Ada ratusan paket yang belum dikerjakan,” kata dia.
Dikatakannya, Pemda harus kerja keras di 2016. Pasalnya, pekerjaan yang pada 2015 belum selesai ditambah lagi dengan program untuk 2016. “Februari itu harus sudah dikerjakan untuk yang 2015. Setelah itu pada Juni, sudah bisa mengerjakan program 2016. Kalau sama-sama dilakukan pada Juni, saya yakin tak akan terserap,” terangnya.
Karena itu, khusus Dinas PU, ia menyarankan agar Pemda menambah personel yang berstatus PNS. “Kalau tenga kontrak kan tidak bisa boleh jadi direksi,” ujarnya.
Laporan: Kiram Akbar