eQuator – Sintang-RK. Tahun depan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sintang membangun 100 Ruang Kelas Baru (RKB) di beberapa sekolah yang tersebar di 14 kecamatan.
“Menggunakan DAK (Dana Alokasi Khusus) 40 RKB dan DAU (Dana Alokasi Umum) 60 RKB. Jadi totalnya 100 RKB, baik untuk SD, SMP maupun SMA/SMK,” kata M Afen, Kepala Disdikbud Sintang ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/12).
Afen menjelaskan, pembangunan RKB ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan di Sintang yang sampai saat ini masih minim. “Kita berupaya menutupi segala kekurangan dengan sejumlah anggaran yang tersedia,” katanya.
Pada 2016, tambah dia, memang difokuskan pada pembangunan RKB. Sedangkan untuk pembangunan sekolah baru masih belum dilaksanakan. “Kalau APBN saya rasa bisa. Tetapi kalau APBD kita, tidak cukup untuk membangun sekolah baru,” ungkap Afen.
Dia mengatakan, pembangunan sekolah baru di Sintang akan diupayakan dengan menjolok dana pusat, lantaran berdasarkan hasil pantauan di lapangan, cukup banyak sekolah yang sudah rusak.
Di Kecamatan Kayan Hilir misalnya, ungkap Afen, ditemukan bangunan sekolah yang sudah rusak ditambah lagi dengan minimnya sarana dan prasarana lainnya. “Mulai dari gedung, WC, hingga perpustakaanya masih banyak yang kurang. Kondisi ini yang harus segera kita carikan solusinya,” tuturnya.
Selain fokus membangun sarana dan prasarana, kata Afen, pada 2016 Disdikbud Sintang juga akan lebih intens mengawasi guru yang masuk dalam kategori malas mengajar.
“Kalau kita lihat di tahun ini, banyak sekali laporan yang masuk ke Disdikbud Sintang tentang guru yang malas. Bahkan, ada tiga oknum guru yang sedang diproses untuk dikenakan sanksi,” ujar Afen.
Dia berharap, seluruh masyarakat Sintang melaporkan kepadanya secara langsung, bila menemukan oknum guru, baik di perbatasan maupun pusat ibukota kabupaten, yang malas mengajar. “Laporkan ke saya langsung. Kita pasti akan ambil tindakan,” pungkas Afen.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Mordiadi