Pulang Haji dan Umrah Dijamin Tidak Akan Miskin

SELAMATAN. Ustadz Hasbi dan Andi Syarif saat selamatan untuk berangkat umrah di Masjid Alfalah, Roban, Singkawang Tengah, Rabu (23/12). Mordiadi-RK
PELEPASAN. Kerabat dan warga memeluk hangat warga yang ingin berangkat umrah, di Masjid Alfalah, Roban, Singkawang Tengah, Rabu (23/12). Mordiadi-RK
PELEPASAN. Kerabat dan warga memeluk hangat warga yang ingin berangkat umrah, di Masjid Alfalah, Roban, Singkawang Tengah, Rabu (23/12). Mordiadi-RK

eQuator – Singkawang-RK. Jangan khawatir menghabiskan semua harta untuk berangkat haji dan umrah ke tanah suci Mekkah. Pasalnya, orang-orang yang pulang haji dan umrah tidak akan hidup miskin.

“Rasulullah telah bersabda bahwa orang yang berhaji dan umrah itu tidak akan miskin,” kata Ustadz Hasbi saat menyampaikan nasehatnya (tausiyah) kepada warga yang ingin berangkat Umrah di Masjid Alfalah, Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Rabu (23/12).

Sabdah Nabi Muhammad Saw yang dimaksudkan Hasbi tersebut di antaranya seperti yang diriwayatkan at-Thabrani dan al-Bazzar dari Jabir bin Abdullah, yang artinya “Tidaklah orang yang berhaji itu akan miskin”.

Jadi, jelas Hasbi, tidak perlu takut kalau kerja melintang pukang mencari rezeki bertahun-tahun, hasilnya habis digunakan untuk biaya berangkat haji dan umrah. Karena begitu pulang dijamin tidak akan miskin.

Hasbi juga mengungkapkan, bahwa salah seorang dari 20 warga Kota Singkawang yang berangkat Umrah tahun ini, merupakan seorang ibu yang mengumpulkan biaya untuk ke Tanah Suci dengan menjadi tukang cuci pakaian bertahun-tahun.

“Ibu Aminah ini tukang cuci baju, mengumpulkan duit untuk umrah. Saya turut berbangga dengan beliau, dan rombongan Umrah dari Kota Singkawang ini,” kata Hasbi.

Dia mengungkapkan, hadist yang diriwayatkan at-Thabrani dan Anas bin Malik menyebutkan, “Balasan atas biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan ibadah haji sebanding dengan balasan atas biaya yang dikeluarkan untuk perang di jalan Allah. Satu dirham senilai dengan tujuh ratus dirham”.

Ditegaskannya pula dengan hadis yang diriwayat al-Hakim, yang artinya “Sesungguhnya engkau akan mendapat pahala sepadan dengan kepayahan dan besarnya biaya yang engkau keluarkan”.

Hasbi mengatakan, tingginya biaya berangkat haji dan umrah, beratnya medan, repotnya perjalanan dan manasik serta hambatan lainnya jangan sampai menyurutkan niat untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.

Dijamin tidak akan miskin sepulang dari haji dan umrah ini, kata Hasbi, hanya salah satu dari sekian banyak memenuhi undangan Allah ke Tanah Suci Mekkah. “Orang yang haji atau umrah ini, dosanya yang telah lalu dihapuskan oleh Allah Swt. Sehingga pulang dari Mekkah. Seperti bayi yang baru dilahirkan,” paparnya.

Hasbi juga menyampaikan beberapa keistimewaan Masjidil Haram kepada warga yang akan umrah beserta keluarga yang menghadiri Selamatan di Masjid Alfalah tersebut. “Satu hari salat di Masjidil Haram itu sama dengan salat selama 55 tahun,” ujarnya.

Olehkarenanya, Hasbi berpesan kepada yang akan ke Tanah Suci agar menyempurnakan ibadah umrahnya, perbanyak sedekah, dan amal-amal saleh lainnya. Jangan bermalas-malasan. “Sebaik-baiknya bersedekah itu di Tanah Haram, kalau sebaik-baiknya waktu bersedekah itu ketika Ramadhan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Andi Syarif TUW ST MT MSi(Han) yang juga berangkat Umrah tahun ini menilai. “Umrah itu salah satu cara kita untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt, seperti yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabatnya,” katanya.

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Singkawang ini mengatakan, salah satu hikmah dari umrah itu, mensucikan diri dari dosa selama ini. “Ini untuk meningkatkan kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga kita bisa menjadi manusia yang lebih baik,” kata Andi.

Presiden Direktur Dharma Group yang menaungi sembilan perusahaan ini berangkat umrah bersama istri dan ketiga anaknya. “Saya berangkat bersama keluarga, terutama anak-anak, karena saya ingin menyontohkan sesuatu yang baik dalam diri anak dan istri, supaya hal baik ini bisa membekas hingga anak saya dewasa, tumbuh sebagai anak saleh,” jelas Andi. (dik)