eQuator – Sintang-RK. Menjelang Natal 25 Desember 2015 dan Tahun Baru 2016, masyarakat di Kabupaten Sintang kesulitan mencari gula dan telur. Sejumlah agen kebutuhan pokok mengaku tidak punya stok lagi.
“Kita kesulitan mendatangkan gula, distribusinya terkendala,” kata Lukas, salah seorang agen kebutuhan pokok ditemui di sela Inspeksi Mendadak (Sidak) yang digelar Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Sintang, Senin (21/12).
Lantaran distribusinya terkendala, jelas Lukas, harga gula pun mulai meroket. Akibatnya, daya beli masyarakat semakin melorot. “Stok barang lain yang aman saja sulit terjual, karena ekonomi di Sintang memang sedang lesu,” katanya.
Kepala Disperindagkop dan UKM Sintang, H Sudirman membenarkan kalau stok gula kosong. “Kita lihat langsung di gudang dan minimarket di Sintang, memang stok gula berkurang,” ungkapnya.
Sudirman menjelaskan, stok gula di Sintang berkurang lantaran distribusinya terkendala cuaca. “Lantaran distribusinya terkendala, harga pun mulai naik, tetapi tidak begitu signifikan,” ucapnya.
Sementara untuk telur, sulit ditemukan di Sintang lantaran memang stoknya sangat terbatas. “Pasokan telur dari Singkawang kurang. Sehingga harganya mulai naik, sekitar Rp300 per butir,” ungkapnya.
Untuk mengatasi persoalan ini, tambah dia, Disperindagkop dan UKM sudah berupaya agar produsen atau distributor gula dan telur segera mendistribusikan dan menambah stoknya di Sintang menjelang Natal dan Tahun Baru ini.
Sementara untuk stok kebutuhan pokok lainnya di Sintang, kata Sudirman, masih tergolong aman, walaupun harganya terus melonjak. “Rata-rata kenaikan harganya sejak minggu pertama dan kedua Desember,” katanya. (Adx)